KUPANG,NTT PEMBARUAN.id– Semenjak dibentuknya Gerakan Peduli Sampah, tim yang digagas Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) terus bergerilya mengatasi masalah sampah yang saat ini menjadi momok bagi masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya.
Tanpa mengenal kata putus asa, sebagian besar anggota dibawa komando Ketua GPS, Orson Basoeki, Kepala Biro Umum Setda Prov.NTT George Hadjoh, serta Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, Pardon Paulus kembali melakukan aksi pungut sampah yang berlokasi di seputaran Bukit Cinta, Desa Penfui Timur, Kabupaten Kupan, Sabtu (13/3/2021).
Aksi yang melibatkan kurang lebih 100 orang ini, melibatkan anggota GPS, ASN serta tenaga kontrak dari Biro Umum Setda Provinsi NTT dan beberapa tenaga relawan lainnya.
Ketua GPS, Orson Basoeki kepada wartawan mengatakan, untuk mengatasi masalah sampah dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Bukan saja Pemerintah Kota dan warga Kota Kupang, tetapi juga pihak Pemerintah Kabupaten Kupang harus terlibat.
Lokasi yang dibersihkannya saat in, merupakan wilayah Kabupaten Kupang, namun masih berada di pinggiran Kota Kupang yang sering dilalui oleh orang banyak, apalagi daerah ini sangat dekat dengan bandara yang menjadi pintu masuk bagi para tamu yang datang berkunjung ke Kota Kupang.
“Jangan ada yang lempar tanggung jawab, karena masalah sampah merupakan masalah yang tidak bisa diselesaikan secara sendiri – sendiri,” kata Orson.
Masalah sampah yang saat ini masih sangat tinggi, diakibatkan oleh kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri dan juga karena minimnya sarana pendukung. Oleh karena itu, ke depan mulai dari pihak RT/RW, Lurah dan Dinas Kebersihan harus mampu memberikan edukasi secara terus menerus kepada masyarakat, agar masyarakat sadar akan pentingnya pola hidup bersih.
Bagi Orson, sampah merupakan pemicu tumbuh kembangnya penyakit demam berdarah yang angkanya cukup tinggi di NTT.
Menurut dia, kalau ini berjalan baik, ditambah dukungan sarana yang cukup maka masalah sampah akan bisa diatasi, sehingga dengan sendirinya kasus demam berdarah dapat ditekan jumlahnya. (red/*)