KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Neraca Perdagangan Luar Negeri (PLN) Nusa Tenggara Timur (NTT) Tahun 2018 mengalami defisit sebesar US$ 84.137.797.
Jika membandingkan kumulatif nilai ekspor sebesar US$ 15.311.311 terhadap kumulatif nilai impor sebesar US $ 99.449.108, maka pada tahun 2018 terdapat defisit sebesar US $ 84.137.797, kata Kepala BPS Provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia didampingi Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS NTT, Demarce M. Sabuna,S.ST, SE,M.Si saat memaparkan press release bulanan perkembangan inflasi, nilai tukar petani, ekspor impor dan tingkat hunian kamar hotel di Ruang Rapat BPS setempat, Senin (3/12/2018)
Sementara ekspor NTT pada bulan Oktober 2018 senilai US $ 1.867.050 dengan volume sebesar 7.085.619 ton mengalami kenaikan sebesar 13,52 persen dari ekspor bulan September 2018 sebesar US $ 1.644.696. Nilai ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar US $ 262.422 dan ekspor non migas senilai US $ 1.604.628.
Komoditas ekspor NTT bulan Oktober 2018 seluruhnya dikirim ke Timor Leste sebesar US $ 1.867.050 dengan komoditas terbesar adalah kelompok komoditas kendaraan dan bagiannya (87) senilai US $ 316.851. Sedangkan kelompok bahan bakar mineral (27) hanya senilai US $ 262.422.
Ekspor lainnya seperti buah-buahan (08) senilai US $ 6.982.143, garam, belerang, dan kapur (25) senilai US $ 375.902, ikan dan udang (03) senilai US $ 367.961, kendaraan dan bagiannya (87) senilai US $ 316.851, daging dan ikan olahan (16) senilai US $ 301.755, komoditas lainnya senilai US $ 1.697.538 dengan total senilai US $ 10.042.150.
Sedangkan impor NTT pada Oktober 2018 senilai US $ 8.660.186 dengan volume sebesar 15.235,88 ton dengan komoditas impor terbesar bahan bakar mineral (27) senilai US $ 7.487.402 yang didatangkan dari Malaysia. Negara impor lainnya, yaitu Finlandia, Timor Leste dan Portugal. (ade)