KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Hingga Rabu, 12 Juni 2024, Bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur Periode 2024-2029, Fransiskus Xaverius Lara Aba yang akrab disapa Frans Aba sudah menerima dua rekomendasi, pertama dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dengan jumlah 4 kursi dan kedua dari Partai Amanat Nasional (PAN) dengan jumlah 4 kursi, sehingga total sementara 8 kursi dari 13 kursi yang dipersyaratkan.
“Kami sudah mendaftar di 8 partai yaitu PDI-P, NasDem, Gerindra, PAN, PKB, Hanura, PSI dan Perindo. Dari 8 partai ini, yang sudah mengeluarkan rekomendasi baru dua partai yaitu Partai Hanura dengan jumlah 4 kursi dan PAN dengan jumlah 4 kursi, total sementara 8 kursi dari 13 kursi yang dipersyaratkan,” kata Frans Aba kepada wartawan setelah menerima rekomendasi dari DPP PAN yang diserahkan oleh Sekretaris DPW PAN Provinsi NTT, Marthen Lenggu di Sekretariat DPW PAN Provinsi NTT, Rabu (12/6/2024).
Kata Frans Aba, rekomendasi terbaru yang diterimanya dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) yang sudah diserahkan oleh Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marthen Lenggu di Sekretariat DPW PAN NTT, Rabu (12/6/2024).
Frans juga mengaku, telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah bisa mengeluarkan rekomendasi yang sama untuk dirinya.
“Saya menganggap rekomendasi kedua yang diberikan oleh PAN tidak saja ditujukan kepada saya, selaku Balon Gubernur NTT, tapi juga untuk seluruh rakyat NTT, dan PAN telah melakukan proses pendidikan politik secara transparan,” tandas Frans Aba.
Ia berharap, proses rekomendasi ini menuju mendapatkan Surat Keputusan (SK) resmi dari DPP PAN supaya bisa berkoalisi dengan partai –partai pendukung lainnya nanti.
“Kami sedang melakukan komunikasi intens dengan PKB yang mendapatkan 7 kursi, sehingga kalau jadi maka total kursinya nanti bisa mencapai 16 kursi termasuk Perindo atau melampaui batas 13 kursi yang dibutuhkan. Untuk Partai Perindo sudah mengikuti fit and proper test dan Partai Gerindra masih dalam proses. Sedangkan, PSI dan PDI-P belum ada informasi,” ujar Frans Aba.
Menurut dia, yang berpeluang mendapatkan rekomendasi 4 partai, yaitu Hanura, PAN, PKB dan Perindo, sehingga totalnya bisa mencapai 16 kursi.
Frans berjanji, akan memenuhi rekomendasi atau penugasan yang dimintakan Partai Hanura dan PAN dalam bulan Juni 2024 ini.
“Kalau rekomendasi yang diterima dari Partai Hanura, kami diberi deadline bulan Juni 2024 sudah beres. Di PAN memang tidak dibatasi waktu, tapi secara pribadi saya punya tekad bulan Juni ini juga sudah beres semuanya, sehingga ada kepastian yes or no (ya atau tidak). Saya yakin, PAN mengeluarkan rekomendasi kepada saya, mungkin yang rekomendasi yang pertama, kedua dan ketiga belum memberikan kepastian kepada PAN, sehingga mereka buka lagi kepada yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPW PAN Provinsi NTT, Marthen Lenggu mengatakan, rekomendasi yang diberikan kepada Balon Gubernur NTT, Frans Aba ditandatangani oleh DPP PAN.
“Sudah 4 rekomendasi yang dikeluarkan DPP PAN, rekomendasi pertama kepada Jane Natalia Suryanto sebagai Balon Wakil Gubernur NTT, rekomendasi kedua kepada Melki Laka Lena sebagai Balon Gubernur NTT, rekomendasi ketiga kepada Emilia Nomleni sebagai Balon Gubernur NTT dan hari ini, Rabu (12/6/2024) kami memberikan rekomendasi keempat kepada Bapak Frans Aba sebagai Balon Gubernur NTT,” ungkap Lenggu.
Terkait dengan durasi waktu untuk mendapatkan SK DPP PAN, kata Lenggu, ada mekanisme internal PAN dan pertimbangan-pertimbangan politis lainnya dan itu ranahnya DPP PAN.
“Jadi, untuk durasi waktunya kita tidak tahu, tentu memperhatikan dinamika politik di wilayah masing-masing dan pertimbangan-pertimbangan internal partai,” terang beliau.
Rekomendasi yang dikeluarkan ini sifatnya penugasan, dimana kurang lebih ada 5 poin dalam rekomendasi itu. Tapi, yang paling penting menurut dia, adalah 2 poin yaitu penugasan pertama, diberikan kepada Balon untuk segera membangun komunikasi dengan partai lain karena PAN hanya 4 kursi.
Kemudian, penugasan kedua adalah memastikan kalau dia calon wakil gubernur harus dia mermastikan siapa calon gubernurnya dan kalau dia calon gubernur harus dia memastikan siapa calon wakilnya.
“Setelah rekomendasi keluar, kita terus melakukan komunikasi dengan Balon untuk mengetahui progresnya, apakah sudah memenuhi sesuai penugasan atau belum. Sebab, untuk memastikan dikeluarkannya SK dari DPP PAN, tentu kita menunggu jawaban dari kandidat ini. Dari PAN, kami berharap, gubernur yang akan terpilih nanti memenuhi 3 unsur yaitu, dia berjuang untuk meningkatkan mutu pendidikan di NTT, mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” urainya.
Sedangkan, proses untuk mendapatkan surat keputusan (SK) lanjutnya lagi, akan dilakukan melalui mekanisme internal dan pertimbangan politis di DPP PAN karena rekomendasi ini ditandatangani oleh DPP sendiri. (red)