Kunker ke TTU, Gubernur NTT Sampaikan Empat Isu Besar Dunia 

KEFAMENANU, NTT PEMBARUAN.id-Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat saat melakukan  kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menyampaikan empat isu besar dunia saat ini kepada masyarakat.

“Untuk ketahui bersama, bahwa ada 4 isu besar di dunia hari ini yang sangat kritis, yaitu pangan, air bersih, energi dan populasi manusia,” sebut Gubernur VBL saat tatap muka bersama Aparatur dan Stakeholder terkait bersama kelompok masyarakat yang berlokasi di Kantor Camat Noemuti, Kabupaten TTU, Kamis (6/7/2023).

Turut mendampingi Gubernur NTT saat itu, Bupati TTU, Juandi David, Ketua DPRD Kabupaten TTU, Hendrikus Bana, Ketua TP PKK Kabupaten TTU, Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Koli, Kadis LHK Provinsi NTT, Ondi Siagian, Kadis Sosial Provinsi NTT, Yosef Rasi, Staf Ahli Gubernur Bidang Kesra, Mese Ataupah, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Provinsi NTT, Ny. Prisila Parera.

Dialog tatap muka tersebut dihadiri para Camat se-Kabupaten TTU, para lurah/ kepala desa, para tokoh agama, para Kepala Puskesmas, para Kepala SMA/SMK, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pendamping Desa, Kelompok Tani, Kepala Perbankan serta elemen masyarakat lainnya.

Dalam acara tatap muka tersebut, Gubernur Viktor Laiskodat mengatakan bahwa ada 4 isu besar di dunia sekarang ini yang sangat kritis yang menjadi perhatian serius dunia internasional, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yaitu pangan, air, energi dan populasi manusia.

Pangan, air dan energi, lanjut dia, memiliki keterkaitan yang kuat termasuk dampaknya terhadap iklim dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini karena pangan, air dan energi merupakan kebutuhan dasar dan sumber kehidupan utama umat manusia.

“Isu-isu ini cepat atau lambat akan menjadi bagian untuk kita di NTT. Karena itu, kenapa saya selalu dorong tentang pembangunan pertanian, peternakan, perikanan, industri ? Itu untuk menjawab semua tantangan dan masalah yang tadi saya terangkan,” jelas Gubernur VBL.

Terkait hal tersebut, Gubernur VBL secara khusus mengajak warga masyarakat di Kabupaten TTU untuk menanam bambu.

Bagi Gubernur Viktor, bambu memiliki kegunaan luar biasa dan manfaatnya sangat banyak, baik bagi manusia maupun lingkungan.

“Oleh karena itu, untuk menjaga kelestarian air dan lingkungan, kita wajib menanam bambu. Kami punya benih bambu dan satu-satunya provinsi di Indonesia yang punya benih bambu terbanyak itu ada di NTT. Saya sudah lapor ke Bapak Presiden, dan harganya lebih murah daripada yang ada di kementerian. Kementerian jual satu benih bambu seharga Rp 12.500, dan NTT harganya hanya di kisaran Rp 8.000.” paparnya.

Bayangkan saja, ujar Gubernur VBL, satu rumpun bambu, dia bisa menyimpan 3.000 sampai dengan 5.000 liter air di dalam bambu tersebut. “Setiap kita lihat bambu, kita tahu bahwa di dalamnya ada air. Karena itu, mari kita tanam bambu untuk menjaga ketersediaan air, demi masa depan anak dan cucu kita,” ajak Gubernur Laiskodat.

Ia juga menjelaskan, salah satu keunggulan bambu sebagai tanaman konservasi lingkungan selain kemampuannya dalam menjaga ekosistem air juga sistem perakaran tanaman bambu yang sangat rapat dimana akar-akarnya dapat menyebar ke segala arah, dan membuat lahan tanah yang ditumbuhi rumpun bambu menjadi sangat stabil dan kuat terlebih di lahan-lahan lereng yang sangat curam.

Program pengembangan bambu, lanjut Gubernur Viktor, selain bisa menjaga kelestarian alam dan lingkungan, juga merupakan program pembangunan yang mempunyai kontribusi besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

“ Melalui lembaga-lembaga keagamaan, saya mendorong teman-teman TNI-Polri dan semua elemen masyarakat untuk kita bekerja sama, dimana pembiayaan dan anggaran direncanakan dan disiapkan oleh pemerintah daerah,”urainya.

Di hadapan Bupati TTU bersama jajarannya dan Ketua DPRD TTU, ia berjanji akan mengirimkan tim khusus dari provinsi untuk mengajarkan cara menanam bambu yang benar sampai panen.

“Kita bersyukur, Bapak Presiden Joko Widodo mempercayakan penyelenggaraan KTT Asean Summit di Labuan Bajo yang berlangsung pada Mei 2023 dan itu merupakan sejarah untuk NTT. Karena itu merupakan pertemuan para kepala negara di Asean dan sungguh luar biasa karena kita ikut menyumbangkan bambu kita yang telah kita olah menjadi produk sepeda dan digunakan oleh pemimpin-pemimpin Negara Asean tersebut,” ucap Gubernur Viktor dengan bangga.

Ia berharap, bambu dapat menjadi industri yang memiliki prospek bagus untuk masa depan, sehingga Provinsi NTT dapat menjadi sentra produksi bambu terbesar di dunia yang dapat dipasarkan hingga ke mancanegara.

Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten TTU untuk ikut terlibat dalam kontribusi program pengembangan bambu tersebut. (Biro Apim NTT/red)

 

Bagikan