KUPANG, NTT PEMBARUAN.id– Kota Kupang juara umum Pekan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur(Porprov NTT) VIII Tahun 2022.
Total medali emas yang diraih Kota Kupang sebanyak 120, perak sebanyak 69, dan perunggu sebanyak 49.
Kemenangan itu diumumkan Ketua Panitia Porprov NTT VIII Tahun 2022, Ince Sayuna saat acara penutupan Porprov NTT VIII di GOR Oepoi Kota Kupang,
Jumat (18/11/2022).
Urutan kedua Kontingen Kabupaten Belu dengan total perolehan medali emas sebanyak 22 medali, 23 medali perak, dan 39 perunggu.
Posisi ketiga Kabupaten Sikka dengan 20 medali emas, 20 medali perak, dan 22 medali perunggu.
Disusul peringkat IV dari Kabupaten
Timor Tengah Utara (TTU) 15 medali emas, 15 medali perak, dan 20 perunggu.
Diikuti Ende 15 emas, 12 perak, dan 32 perunggu. Sumba Barat Daya 13 emas, 14 perak dan 19 perunggu.
Sumba Timur 10 medali emas, 13 perak, 36 perunggu, Kontigen Timor Tengah Selatan (TTS), 9 medali emas, 4 perak dan 24 perunggu. Alur 6 medali emas, 12 perak, 15 perunggu, Manggarai Barat 5 emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Sabu Raijua 3 medali emas, 13 perak, 15 perunggu, Rote Ndao 3 medali emas, 12 perak, 17 perunggu.
Sumba Barat 3 medali emas, 6 perak, 3 perunggu,. Lembata 3 medali emas, 3 perak, 12 perunggu.
Ngada 2 medali emas, 8 perak, 26 perunggu, Manggarai 2 medali emas, 6 perak, 7 perunggu, Flores Timur 1 medali emas, dan 4 perunggu.
Sementara, kontinngen yang pulang tanpa membawa medali emas adalah kontingen asal Sumba Tengah hanya memperoleh 3 medali perak, 4 medali perunggu dan Kabupaten Malaka hanya perolehan 2 medali perak, dan 3 medali perunggu.
Dari jumlah perolehan medali, peringkat pertama atau juara umum dalam Poprov NTT VIII Tahun 2022 adalah Kota Kupang,” kata Inche.
Porprov NTT diikuti sebanyak 22 kabupaten/ kota, dengan jumlah peserta 2.535 atlit, tim official sebanyak 660 orang dan mempertandingkan 19 cabang olahraga yang telah berlangsung sejak 12-18 November 2022.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya, meminta para atlet untuk terus berlatih demi meningkatkan prestasinya.
Kepada Pemprov NTT dan masyarakat NTT, ia juga minta untuk terus mengkampanyekan NTT sebagai tuan rumah PON XXII Tahun 2028 nanti.
Sementara itu Ketua Umum KONI NTT, Josef A. Nae Soi memgatakan, tarian “Jai” yang dibawakan pada malam penutupan membawa filosofi agar melalui olahraga persaudaraan semakin erat dan para atlet terus mempersiapkan diri menuju perhelatan olahraga yang lebih besar di ajang nasional maupun international.
“Sebagai Ketua KONI NTT, saya hanya menghimbau para atlet agar mempersiapkan diri, jaga stamina karena masih ada perhelatan olahraga,” kata Nae Soi.(red/*)