LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id– Masyarakat yang menamakan dirinya Kesatuan Masyarakat Racang Buka (KMRB) mengelar aksi protes di kawasan Hutan Bowosie, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin (25/4/2022).
Aksi protes yang dilakukan warga untuk menghadang penggusuran lahan pembukaan jalan yang dilakukan oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPO-LBF) pada Senin ( 25/4/2022).
Ratusan warga, diantaranya perempuan dan anak-anak dari Komunitas Racang Buka sejak pagi berkumpul di lokasi penggusuran itu yang dijaga aparat keamanan.
Sebagian dari mereka mengenakan pakaian adat Manggarai sambil membawa dan membunyikan alat musik tradisional gong, mereka melantunkan nyanyian-nyanyian adat.
Sementara di tangan mereka, tampak sejumlah poster yang dipegang beberapa orang ibu-ibu berisi tulisan dengan nada protes yang diarahkan ke BPOLBF.
“Kemana anak cucu kami tinggal kalau BOP LBF ambil lahan kami,” demikian isi beberapa poster tersebut.
Dalam poster yang mereka bawa itu juga masih diarahkan kepada pihak yang sama yaitu kepada Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
“Silahkan penjara kami, karena korban nafsu BOP LBF,” demikian isi beberapa poster warga tersebut.
Warga berusaha menghentikan eksavator yang sedang bekerja di lokasi itu. Sejumlah polisi juga siaga menjaga penggusuran itu.
Stef Herson, Selaku orator aksi yang menegaskan bahwa warga tidak sedang menggelar demonstrasi, tetapi menjaga tanah mereka yang dirampok pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami tidak sedang berdemontrasi, tetapi pertahankan tanah kami,” katanya.
Diketahui, aksi itu merupakan lanjutan dari protes warga terhadap pembukaan jalan oleh BPO-LBF sebagai akses ke lahan 400 hektar di Hutan Bowosie yang hendak dikembangkan sebagai kawasan bisnis pariwisata, bagian dari proyek strategis Nasional.
Penggusuran itu sudah dimulai sejak Kamis, 21 April. Namun setelah bersitegang antara warga dan pihak kepolisian. Pihak kepolisian meminta perwakilan 6 orang warga untuk bersama-sama ke Kantor Polres Manggarai Barat.(fon)
