BORONG, NTT PEMBARUAN.id- Pimpinan dan seluruh staf Kantor Kementerian Agama (Kemenag) harus menjadi rumah pertama atau pelopor moderasi beragama.
Komitmen itu diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur, Anselmus Panggabean, S.Ag kepada media ini di Borong, Jumat (19/8/2022).
Komitmen itu untuk mendukung 3 program utama Kementerian Agama yakni Moderasi Beragama, Transformasi Digital dan Good Governance.
Ketiga program utama ini, lanjut Ansel, diimplementasikan dalam 7 program prioritas yang pertama, Program Moderasi Beragama, kedua, Transformasi Digital, ketiga, Revitalisasi KUA, keempat, Kemandirian Pesantren, kelima, Cyber Islamic University, keenam, Religiosity Index, dan ketujuh, Pencanangan Tahun Toleransi.
“Program ini akan kami tindaklanjuti dalam kegiatan kami sehari-hari. Yang lebih banyak kami lakukan sekarang adalah Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, dan Religiosity Index.
Moderasi Beragama itu kita sosialisasikan melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG),” terang Ansel.
Hal yang sama, ia sudah sampaikan kepada tenaga penyuluh agama katolik, agama islam dan agama kristen, di sekolah-sekolah termasuk madrasah.
Ia selalu menyuarakan tentang transformasi digital di sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/MA, guru-guru dan para pegawai.
“Setiap kali pertemuan di gereja, masjid dan sekolah, kami selalu menyuarakan moderasi beragama. Sebenarnya, moderasi beragama itu mulai dari agama yang kita anut. Ketika kita memahami agama kita sendiri, lalu kita mempraktekkan diantara orang yang beragama lain,” papar Ansel.
“Moderasi itu diwujudkan dalam perilaku kita ketika bersama orang yang beragama lain. Jangan sampai kita mempraktekkan hal-hal yang ekstrim. Intinya, kita mempraktekkan agama kita, tidak mengganggu agama lain,” tutup Ansel. (red)