KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat saat pidato perdananya dalam rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (10/9/2018) mengaku, kemiskinan merupakan bagian dari sejarah hidup mereka di masa lalu.
“Bagi kami berdua, kemiskinan bukanlah sesuatu yang ada di luar kami, tetapi sudah merupakan bagian dari sejarah hidup yang pernah kami alami di masa lalu,” kisah Mantan Anggota DPR RI asal Dapil NTT ini. Viktor mengajak rakyat NTT untuk berjuang bersama-sama memerangi kemiskinan yang menjadi tekad bulat dari pasangan mereka lima tahun ke depan.
Menurut dia, kemiskinan bukanlah soal kekurangan pendapatan atau belum terpenuhinya kebutuhan dasar, tetapi kemiskinan memiliki efek psikologis dan sosiologis yang menyakitkan. Kemiskinan membuat kehidupan pribadi dari keluarga itu menjadi terhina, harga diri terluka, kepercayaan diri rendah, perasaan minder, dan tidak berdaya.
“ Karena itu, orentasi utama kami menjadi gubernur dan wakil gubernur NTT lima tahun ke depan untuk menolong masyarakat NTT yang masih bergumul di lembah kemiskinan, untuk diangkat dan dibebaskan, agar segera memperoleh martabat dan harga diri yang setara dengan masyarakat maju lainnya,“ janji politisi asal Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini.
Seperti disaksikan wartawan media ini, rapat paripurna istimewa DPRD NTT ini diawali serah terima jabatan dari Penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat – Yoseph A. Nai Soi periode 2018-2023. Dilanjutkan dengan pidato perdana Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Dalam pidato perdananya, Viktor memaparkan visi misi mereka dalam memimpin NTT lima tahun ke depan. Rapat paripurna istimewa ini dihadiri pimpinan dan seluruh anggota DPRD NTT, dan para pimpinan SKPD Lingkup Pemerintahan Provinsi (Pemprov) NTT.(ade)