OELAMASI, NTT PEMBARUAN.id–Gereja dan Pemerintah harus berpikir bersama dalam menuntaskan stunting di Kabupaten Kupang.
Harapan itu disampaikan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe ketika menghadiri Natal Bersama Kaum Bapak Se-Klasis Amabi Oefeto Timur, Rabu (11/1/2023).
Wabup Jerry berharap, agar gereja harus bisa berpikir bersama pemerintah dalam menuntaskan stunting di Kabupaten Kupang.
Sebab, persoalan stunting dapat mengganggu masa depan anak bangsa.
“Kemarin, kita berbangga anak dari Amarasi juara dunia berhitung cepat dengan menggunakan sempoa. Saat itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan bukan hanya anaknya yang pintar, tapi gurunya juga pintar. Anak–anak kita semua mampu dan pintar, namun kurang gizi,” kata Wabup Jerry meniru ungkapan Gubernur VBL sebelumnya.
Kata Wabup Jerry, dana stunting cukup besar yang disalurkan melalui desa dalam bentuk pemberian makanan tambahan (PMT). “Kiranya bisa menjadi perhatian kita semua karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian tanpa dukungan para stakeholder dan masyarakat,” pesan dia.
Atas nama Pemkab dan pribadi, Jerry Manafe juga mengucapkan Selamat Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, kiranya tahun ini bisa menjadi tahun harapan dan bekerja sama menjaga Kabupaten Kupang lebih baik lagi.
“Sebagai pimpinan daerah, kita harus berpikir tentang hal-hal baru agar bisa keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh rakyat,” kata Yohanis Mase, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kupang saat itu.
Dia menjelaskan, dalam konteks kekinian, gereja berkembang sebagai lembaga modern, jadi harus bisa memikirkan tentang dunia dan surga agar urusan politik tidak semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah melainkan menjadi tanggungjawab gereja.
“Gereja harus memiliki kantor untuk fokus pada aktifitas pelayanan serta harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan semua pihak teristimewa dengan gereja lainnya yang budgetnya dari pemerintah.
“Dan’ itu menjadi mimpi kita yang harus dipikirkan dari sekarang. Tidak usah bikin proposal, tapi buatlah jaringan dengan lembaga- lembaga. Rencananya akan saya bangun dua sumur bor di Desa Muke dan anggarannya akan diberikan untuk gereja,” janji Mase.
“Atas nama lembaga DPRD Kabupaten Kupang, saya mengucapkan Selamat Natal 2022 dan Tahun baru 2023 kiranya Tuhan memberkati kita dalam tugas di tahun yang baru ini”, tutup Mase.
Pada kesempatan ini juga, Pengurus Kaum Bapak Lingkup Sinode GMIT Prof. Rudialok Pollo mengaku, baru pertama kalinya terjadi kebangkitan kaum bapak di sini.
“Yang pasti, melihat gereja ini pertanda bahwa kaum bapak di sini hidup. Karena jika bangun gereja, kaum bapak mengorbankan semua hal termasuk waktu dan materi. Sayangnya, setelah gereja jadi, mereka hanya ada di sekitar gereja bukan di dalam gereja. “Orang AOT harus berbangga sebagai warga GMIT dan sebagai orang Klasis AOT karena pelayanan kita besar,” kata Pollo.
AOT sebagai salah satu klasis yang lolos dengan perjuangan yang luar biasa. Karena tidak banyak klasis yang diberi persoalan besar.
Pemuda merupakan tulang punggung gereja, perempuan menjadi tulang rusuk gereja, namun kaum bapak merupakan tulang pinggang gereja.
Karena jika mau melihat suatu jemaat hidup atau tidak, lihatnya kaum bapaknya, ujarnya.
Turut hadir, UPP Majelis Sinode GMIT Pdt. Petrus Tameno, M.Th, KMK Amabi Oefeto Timur, Absalom Tanaos, S.Th dan para Pendeta se-Klasis Amabi Oefeto Timur, Pengurus Kaum Bapak se-klasis Amabi Oefeto, Kornelis Babys, dan perwakilan Yayasan INTI, Theo Widodo.(Prokopim Kab.Kpg/red)