KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Menurut rencana, Expo Alor ke-13 tahun 2019 akan dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nai Soi pada Senin, 16 September 2019 di Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor.
Expo Alor ke-13 dan Karnaval ke-5 tahun ini akan berlangsung selama seminggu, terhitung sejak 16–21 September 2019 yang diikuti 17 kecamatan di daerah itu, kata Karo Humas Setda NTT, Marius Jelamu didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTT, Wayan Darmawa dalam jumpa pers di Johns Hotel Kupang, Jumat (13/9/2019).
Marius mengatakan, Expo Alor ke-13 ini merupakan ajang pertemuan para pelaku ekonomi dan masyarakat lokal dari 17 kecamatan yang ada dengan menampilkan seluruh produk unggulannya, pakaian adat, dan pertunjukkan seni budayanya masing-masing.
Expo ini merupakan suatu kesempatan bagi NTT pada umumnya, khususnya Kabupaten Alor untuk mempromosikan sejumlah destinasi wisata, ekonomi kreatif, tarian daerah, peninggalan budaya,dan pakaian adatnya.
“Kita memberikan apresiasi kepada Kabupaten Alor yang menyelenggarakan kegiatan Expo Alor ke-13 dan Karnaval ke- 5 tahun ini. Kita juga memberikan apresiasi kepada Bupati Sabu Raijua beserta jajarannya yang menyelenggarakan festival serupa. Kita juga mendorong para bupati/walikota se-NTT untuk menyelenggarakan festival-festival besar yang menjadi bagian penting dari pariwisata,” kata Jelamu.
Ia berharap, NTT itu selalu hidup dengan berbagai event, tidak hanya event yang berkaitan dengan pariwisata saja, tetapi juga menggali potensi-potensi lainnya seperti budaya, baik event yang dilakukan di daratan maupun di lautan seperti wisata bahari terus didorong oleh kabupaten/kota masing-masing.
Jelamu mengatakan, pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi diharapkan bisa mendorong perekonomian di NTT ke depan. Tahun 2020, Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo sudah selesai dibangun, dan di Pulau Timor, ada 4 bandara internasional, yaitu Bandara Internasional El Tari Kupang dengan rute Oekusi, Suai dan Dili, Negara Timor Leste.
Khusus untuk Bandara Internasional Suai di Negara Timor Leste yang berdekatan dengan Kabupaten Malaka, menurut dia, merupakan kesempatan emas bagi masyarakat Malaka untuk mempromosikan sejumlah destinasi wisata dan budayanya yang nantinya sekaligus sebagai pintu masuk ke NTT.
“Dalam waktu dekat ini kita juga membuka penerbangan Kupang-Darwin –Dili dengan pesawat Trans Nusa, dan diharapkan bisa diikuti dengan maskapai penerbangan lainnya nanti,” harap Mantan Kadis Pariwisata NTT ini.
Pada tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata NTT, Wayan Darmawa mengatakan, target besar dari expo ini untuk mempromosikan sejumlah destinasi wisata dan budaya di daerahnya masing-masing.
Sesuai dengan kebijakan Gubernur NTT, kata Wayan, pada tahun 2020 nanti, setiap kabupaten/kota yang menyelenggarakan expo atau festival sekurang-kurangnya harus ada penambahan 5 produk baru dengan temanya masing-masing.
Misalnya, dalam Expo Alor ke-13 dan Karnaval ke-5 tahun ini, adakah perubahan –perubahan baru yang muncul, seperti pengenaan warna kostum bagi peserta karnaval dan produk unggulan dari 17 kecamatan yang berbasiskan pertanian, perikanan serta pedagang kulinernya.
Menurut Wayan, pembangunan pariwisata di NTT harus disesuaikan dengan karakteristik daerahnya masing-masing.
“Jadi, ukurannya bukan karena hotel berbintang 5 pariwisata bisa maju di suatu daerah, tetapi karena keunikan atau karakteristik daerahnyalah yang membuat para wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara datang ke sana, seperti keunikan tenun ikatnya, keunikan kulinernya, dan sebagainya,” kata Mantan Kepala Bappeda NTT ini.
Kata Wayan, pagelaran expo itu bukan soal banyaknya jumlah stand yang disiapkan, tetapi yang dilihat adalah berapa jenis produk baru yang ditampilkannya. (ade)