KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Sebanyak 53 anggota baru Ikatan Mahasiswa Pelajar Lembor (IMAPEL) Kupang periode 2019/2020 dikukuhkan oleh Pater Kristoforus Landur,Cmf dalam perayaan ekaristi di Taman Ziarah Doa Oebelo, Desa Naimoeti, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (1/12/2019).
Anggota baru yang tergabung dalam IMAPEL Kupang ini, merupakan mahasiswa/i yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi di Kota Kupang yang berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, yakni Welak, Lembor, Lembor Selatan dan juga beberapa mmahasiswa dari luar tiga kecamatan itu yang mempunyai semangat yang sama untuk belajar berorganisasi.
Ketua Panitia Penerimaan Anggota Baru IMAPEL Kupang Tahun 2019, Hargens Yen kepada media ini menyebutkan, 53 anggota baru yang dilantik itu telah mengikuti pembekalan dalam bentuk kegiatan pendidikan pratama masa penerimaan anggota baru (MPAB) yang berlangsung sejak tanggal 28 November –1 Desember 2019 di Taman Ziarah Doa Oebelo, Desa Naimoeti, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Anggota baru yang dilantik ini, telah dibekali pengetahuan dasar-dasar ilmu organisasi yang dikemas dalam bentuk kegiatan MPAB, dengan mengusung tema “Melahirkan Kader Yang Kritis, Militan dan Solid Dalam Menjaga Persatuan Bangsa”.
Pembekalan yang diberikan kepada anggota baru ini bertujuan untuk melahirkan generasi baru guna menindaklanjuti apa yang menjadi landasan eksistensi organisasi, yaitu pembinaan dan pengkaderan.
Atas pemikiran itulah, maka organisasi pembinaan IMAPEL Kupang terpanggil untuk menyiapkan generasi muda yang produktif. Apa lagi, di era revolusi 4.0, dimana persaingan semakin ketat yang menuntut mahasiswa lebih banyak menguasai literasi.
Secara internal, wadah ini bertujuan untuk menghimpun seluruh mahasiswa dari tiga kecamatan, yakni Welak, Lembor, dan Lembor Selatan yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi di Kota Kupang dengan mengedepankan rasa solider dan kekeluargaan terhadap sesama, baik dalam suka maupun duka.
Sementara Ketua Umum IMAPEL Kupang, David Efrianto Staren dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh anggota, ada begitu banyak persoalan yang terus menggerogoti bangsa ini, yang menyebabkan proses pembangunan bangsa, daerah (provinsi dan kabupaten) mengalami stagnasi, seperti maraknya penyebaran isu intoleransi, penyebaran dogma radikalisme yang bertentangan dengan pancasila, krisis nilai moral kepemimpinan yang berujung pada banyaknya praktik korupsi di negara ini.
“Oleh karena refleksi panjang inilah kemudian kegiatan MPAB kali ini, kita berkomitmen untuk melahirkan generasi yang kritis, mempunyai kepekaan yang tinggi untuk merespon dinamika kehidupan sosial dalam hidup bernegara dan militan dalam berjuang, serta solid dalam membangun kekuatan bersama untuk menjaga keutuhan bangsa,”imbuhnya.
Berangkat dari hal itu, IMAPEL Kupang berkomitmen untuk ikut mengawal pembangunan bangsa dan negara ini dari Kabupaten Manggarai Barat. Mengawal pembangunan bangsa dan negara ini dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kepada anggota baru yang dilantik, David mengingatkan, untuk selalu menunjukan sikap siap dalam mengemban tugas kemahasiswaan , kemasyarakatan, dan kenegaraan. “Saya berharap anggota baru yang dilantik ini setelah diberi pembekalan benar-benar memahami hidup berorganisasi. Ini adalah sebuah proses menuju kematangan manusia muda dengan membutuhkan kesabaran, waktu, ketekunan dan keuletan,” harap dia.
Kata David, momentum pelantikan ini bukan merupakan akhir dari segalanya, melainkan babak baru untuk mulai belajar dalam berorganisasi.
Sementara itu, Alexius Easton Ance, mewakili dewan pembina sekaligus pelopor kebangkitan organisasi ini dari kevakuman, dalam sambutannya mengaku, sangat bangga dan memberikan apresiasi yang sangat besar kepada 53 orang anggota baru yang dilantik.
“Ini menunjukan bahwa di tengah gempuran pengaruh globalisasi dan dampak revolusi industri 4.0 yang tidak bisa dibendung dan berujung pada degradasi spirit untuk belajar berorganisasi ternyata hal itu tidak menjadi alasan 53 orang ini untuk turut terjebak pada hal yang sama,”kata Ance.
Ance mengatakan,betapa pentingnya tugas dan tanggun jawab mahasiswa sebagai kelompok pengontrol kebijakan pemerintah yang selalu berpihak pada rakyat yang tertindas.
Mahasiswa sebagai aset bangsa dan negara dikemudian hari,lanjut dia, hendaknya selalu sadar untuk terus belajar guna meningkatkan kapasitas kepribadian hard, soft dan life skill, kelak mampu membawa perubahan bagi daerah Manggarai Barat, khususnya dan pada umumnya Provinsi NTT dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (gen)