Di HUT Ke-65 NTT, Inilah Persoalan Mendasar di NTT

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Di Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-65 NTT, Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L Kalake kembali menyoroti sejumlah persoalan yang ada di bumi Flobamora.

Sejumlah permasalahan mendasar itu, seperti kemiskinan, stunting, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), PMI Non Prosedural, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah, kualitas infrastrusktur yang terbatas dan permasalahan lainnya masih digeluti oleh provinsi ini.

“Dengan ruang fiskal daerah yang terbatas, salah satu upaya yang mesti terus kita lakukan ke depan adalah meningkatkan jumlah dan nilai investasi. Investasi memiliki multiplier efek karena dapat meningkatkan nilai tambah komoditas yang kita miliki, mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan berbagai dampak ikutan lainnya,”urai Pj.Gubernur Ayodhia saat memimpin upacara peringatan HUT Ke-65 NTT di halaman Kantor Gubernur NTT, Rabu (20/12/2023).

Ayodhia menyebutkan, selama beberapa tahun terakhir realisasi nilai investasi di NTT belum mencapai satu persen dari total investasi nasional. Sampai dengan triwulan ketiga 2023, total realisasi investasi sudah mencapai Rp 4,3 triliun lebih atau sekitar 81,46 persen dari target yang ditetapkan secara nasional yakni Rp 5,3 triliun lebih. Dibandingkan dengan realisasi investasi nasional yang mencapai Rp 1.053 triliun, sumbangsih investasi dari NTT hanya sebesar 0,42 persen.

Kata Ayodhia, potensi sumber daya alam yang dapat menjadi daya tarik bagi investor diantaranya

pertama, bidang pariwisata.

Dimana ada 1.582 destinasi wisata berupa keajaiban alam, eksotisme kebudayaan, dan keunikan atraksi tradisional, yang dapat menjadi peluang investasi untuk paket wisata tematik dan lengkap.

Dengan keberadaan Labuan Bajo sebagai salah satu dari 5 kawasan destinasi pariwisata super prioritas yang telah menjadi salah satu destinasi favorit berkelas dunia tentunya dapat menciptakan peluang pendukung pariwisata seperti konektivitas dan akomodasi.

Kedua, bidang pertanian dan perkebunan.

“Kita memiliki komoditas pertanian dan perkebunan yang berkualitas seperti jagung, kelor, kopi, cokelat, cengkeh dan vanili. Kopi Flores khususnya kopi Manggarai pernah meraih penghargaan terbaik Tahun 2019 di Paris. Coklat Gaura asal Sumba memiliki citra rasa yang sangat memikat dan pernah mengikuti pameran coklat terbesar dunia yaitu _Salon du Chocolat 2019_ di Paris,” sebut dia.

Ketiga, bidang peternakan, dimana NTT merupakan salah satu daerah pemasok daging sapi terbesar untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pemerintah daerah terus berfokus untuk meningkatkan kualitas pembibitan sapi unggulan khas daerah, seperti Sumba Ongole. Sektor peternakan NTT menyediakan peluang investasi yaitu pabrik pakan ternak, kawasan penggembalaan ternak atau ranch, serta industri pengolahan daging sapi, babi, dan ternak lainnya.

Keempat, bidang kelautan dan perikanan, dimana potensi perikanan tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, namun realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen.

Potensi lahan rumput laut mencapai 89.110,10 Ha dan baru dimanfaatkan 14.007 ha atau 15,72 persen. Adapun potensi lahan garam di NTT mencapai 52 ribu Ha dengan pemanfaatan 11 ribu hektar. Potensi perikanan tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, sedangkan saat ini realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton atau sebesar 35,34 persen.

Peluang investasi di bidang ini menurut beliau, dapat dikembangkan dari hulu sampai hilir melalui kemitraan dengan masyakarakat nelayan dan petambak.

Kelima, bidang energi dan pertambangan. “Kita mempunyai potensi Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari laut yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTAL) memanfaatkan karakteristik beberapa selat di NTT yaitu Selat Pantar di Alor, Selat Gonzalu dan Selat Boleng di Flores Timur dan Selat Molo Manggarai Barat. Sejak 2017, Pulau Flores juga telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai pulau panas bumi.

Sementara Pulau Sumba dan Pulau Timor sesuai untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya karena tingginya intensitas sinar matahari.

“Kita juga kaya akan potensi pertambangan seperti mangan, pasir besi, bauksit, dan pasir kuarsa, dengan kualitas tinggi akibat faktor alamiah,” urainya.

Menurut beliau, tantangan utama dalam peningkatan investasi di daerah ini adalah masih tingginya Nilai _Incremental Capital Output Ratio_ (ICOR). Pada Tahun 2022, Nilai ICOR Provinsi NTT merupakan yang tertinggi dari antara 34 provinsi seluruh Indonesia.

Hal ini mencerminkan pengelolaan investasi masih belum efisien serta kurang produktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui upaya komprehensif, integratif dan lintas sektoral.

Melalui kerja kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya, mengukir tonggak sejarah penting di Tahun 2023 yakni dengan menjadi tuan rumah KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei lalu.

“Kita juga terus menekan angka stunting. Berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), jumlah penderita stunting di NTT terus mengalami penurunan signifikan di mana berdasarkan pengukuran bulan Agustus 2023, jumlah balita stunting di NTT sebesar 15,2 persen atau 63.804 anak, menurun dibandingkan Tahun 2022 sejumlah 17,7 persen atau 77.338 anak.

“Saya terus mengajak kita semua untuk dapat melakukan kerja kolaborasi serupa dalam menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem serta persoalan TPPO dan Pekerja Migran Non Prosedural asal NTT,” jelas Penjabat Gubernur NTT.

Pada kesempatan ini, Penjabat Gubernur juga memberikan apresiasi atas komitmen dan kerja keras atas berbagai prestasi yang telah diraih sepanjang Tahun 2023 di antaranya.

Pertama, Pemberian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2022 kepada Pemerintah Provinsi dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT dari BPK RI.

Kedua, TPID Awards yang diperoleh oleh TPID Provinsi NTT, TPID Kota Kupang, dan TPID Kabupaten Sabu Raijua dari Bank Indonesia dan Pemerintah Pusat atas keberhasilan mengendalikan angka inflasi daerah.

Ketiga, _Innovative Government Award_ (IGA) dari Pemerintah Pusat untuk Pemerintah Provinsi NTT bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk kategori Pemerintah Provinsi Sangat Inovatif, dan 3 (tiga) Kabupaten di NTT untuk kategori Daerah Tertinggal Terinovatif yakni Kabupaten Belu dengan Inovasi Si-Penata RTLH dan Inovasi Cakes Belu, Kabupaten Sumba Barat dengan Inovasi Unggulan PBB Online dan Inovasi Dewi Pero Konda, dan Kabupaten Sumba Timur dengan inovasi unggulan Siberweb dan Inovasi Pengendalian Belalang Kembara secar Gotong Royong. Pemerintah Provinsi juga telah memiliki Lopo Inovasi Flobamorata yang diluncurkan pada 14 November lalu sebagai wadah penyimpan inovasi berbasis web.

Keempat, penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk Indeks Sistem Merit dengan nilai 331, kategori sangat baik dan indeks pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dengan nilai 87,75, kategori baik,” urai Ayodhia.

“Akhirnya, dalam momentum perayaan Hari Ulang Tahun ke-65 Provinsi NTT, saya mengajak seluruh warga Flobamorata untuk menghormati dan mengucapkan terima kasih kepada para pendahulu yang telah meletakan fundasi pemerintahan dan pembangunan daerah ini. Kita sebagai generasi penerus, wajib menjaga kebersamaan dan keutuhan NTT dalam hidup saling menghargai dan terus membenahi diri dan menggelorakan semangat untuk senantiasa bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja jujur mewujudkan NTT Maju dan sejahtera,” jelasnya.

Usai upacara bendera, dilangsungkan pemotongan tumpeng oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, SH., MDC didampingi Pj. Ketua TP/PKK Provinsi NTT, Sofiana Milawati Kalake, Ketua DPRD Provinsi NTT, Emi Nomleni, Danlanud El Tari Kupang, Marsma TNI Djoko Hadipurwanto S.E., M.M., Wadan Lantamal VII Kolonel Marinir Aris Budiadi, S.Pi,. M.M, Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi, Perwakilan Kejati NTT, Sekda Provinsi NTT Kosmas D. Lana, SH, M.Si, Perwakilan Polda NTT, Penjabat Walikota Kupang Fahrensy P. Funay, Bupati Malaka Simon Nahak dan Bupati TTS Egusem Pieter Tahun.

Dilanjutkan dengan atraksi oleh atlet-atlet berprestasi dari berbagai cabang olahraga, pengumuman pemenang lomba kebersihan kantor dan lingkungan kerja serta lomba pembuatan ornamen Natal lingkup Pemerintah Provinsi NTT Tahun 2023 dengan rincian, juara 1 diraih oleh Dinas Peternakan Provinsi NTT, juara 2 diraih oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi NTT, 7Juara 3 diraih oleh Biro Umum Setda Provinsi NTT, juara harapan 1 diraih oleh BKD Provinsi NTT, harapan 2 diraih oleh DLHK Provinsi NTT, juara Harapan 3 diraih oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi NTT dan ditutup tarian masal Gawi dari IKEF (Ikatan Keluarga Ende Flores). (Biro Apim NTT/red)

 

 

Bagikan