Oleh : Kanisius Seda
PEMILUKADA serentak yang diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2020 merupakan momentum penting dalam sejarah demokrasi di Indonesia untuk menentukan pemimpin yang berkualitas lima tahun ke depan. Siapapun yang terpilih, dia adalah pemimpin rakyat bukan pemimpin golongan tertentu atau tim suksesnya.
Pekerja politik dan penyelenggara negara harus memiliki “moral politik”. Moral di sini adalah kekuatan dan kualitas atas komitmen pemimpin dalam memperjuangkan visi-misinya untuk meyakinkan masyarakat pada kampanye sebelumnya.
Soal perbedaan pilihan itu adalah demokrasi. Tetapi, jangan jadikan itu sebagai politik untuk balas dendam. Karena siapa pun yang terpilih dia adalah pemimpin rakyat yang berpikir untuk menyesejahterakan rakyatnya ke depan. Kepercayaan masyarakat, ia harus buktikan lewat program-programnya lima tahun ke depan yang berpihak pada kepentingan banyak orang.
Misalnya, program di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, air bersih, listrik masuk desa, bedah rumah, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sebagainya harus benar-benar diimplementasikan, sehingga tidak terkesan sekedar slogan atau propaganda untuk meraih suara saat Pilkada. Sebab, kepemimpin itu ditentukan oleh komitmen berpikir untuk menyesejahterakan masyarakatnya.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang cerdas, pemimpin yang bermoral baik, pemimpin yang berinisiatif, pemimpin yang bertanggungjawab, pemimpin yang transparan dan terbuka, serta pemimpin yang menjadi komunikasi yang sabar.
Pemimpin juga harus mampu mengayomi semua elemen masyarakat, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan. Pemimpin itu, ibarat seorang pilot yang mengemudikan pesawat.
Ia harus tahu seluk beluk kemudi untuk bisa menerbangkan pesawat tersebut. Apabila ilmunya tidak mencukupi, atau pun terjadi kesalahan boleh jadi pesawat yang dikendalikannya tersebut bisa jatuh.
Begitu pula dalam hal memimpin sebuah daerah atau negara dan lain sebagainya diperlukan seorang pemimpin untuk bisa mengatur dan mengendalikan apa-apa yang menjadi tanggungjawabnya.
Karena itu, untuk menjadi pemimpin bukanlah sebuah perkara yang mudah. Di pundaknya telah disematkan tanggungjawab yang besar sehingga bisa mengatur sesuatu dengan baik. Lalu, sikap baik seperti apakah yang harus dimiliki seorang pemimpin? Berikut ulasannya!
Pertama, seorang pemimpin memiliki komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik adalah modal utama yang harus dimiliki seorang pemimpin, karena kebijakan atau keputusan yang akan dikeluarkannya apabila tidak dikomunikasikan dengan baik akan menjadi sorotan utama dari setiap orang, terutama bawahannya.
Saat ini, di era digital banyak pemimpin yang “jatuh” karena tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Akibatnya, para bawahannya pun mempertanyakan kapasitas kepemimpinan dalam dirinya.
Oleh karena itu, dalam berkomunikasi diperlukan skill khusus, maka tidak ada salahnya, bila anda merasa kurang dalam hal berkomunikasi mintalah bantuan pada pakar komunikasi terbaik untuk bisa melatih anda dalam hal tersebut.
Bila memiliki skill komunikasi yang baik, maka anda pun akan mudah untuk berkomunikasi dengan bawahan dan masyarakat di berbagai tingkatan. Karena anda telah memiliki ilmu yang mumpuni untuk menjembatani aspirasi setiap orang.
Kedua, memiliki sikap berani dan menginspirasi. Seorang pemimpin harus memiliki sikap berani. Dalam arti berani mengambil resiko dan juga mengambil keputusan. Jika sikap tersebut belum mendarah daging pada diri anda atau masih ada keraguan dalam memutuskan sesuatu, maka anda harus melatih hal tersebut.
Jadilah pemimpin yang mampu menjadi inspiratif bagi bawahan atau masyarakat. Tunjukkan dalam setiap perbuatan selalu menggunakan kata dan kalimat yang memotivasi orang lain.
Sikap berani dalam mengambil sebuah keputusan pun harus diiringi dengan resiko yang akan diambil karena dengan begitu keraguan yang hinggap dalam diri anda akan hilang. Anda pun, harus bisa meyakinkan orang lain bahwasannya sikap berani yang diambil olehnya adalah keputusan terbaik dan tepat pula untuk mereka.
Anda berani mengambil keputusan, berarti anda pula harus berani mengambil resiko serta bertanggungjawab atas apa yang terjadi dikemudian hari.
Ketiga, seorang pemimpin selalu menjadi diri sendiri. Tidak dapat dipungkiri, seorang yang telah menjadi pemimpin pasti ada orang lain yang memperjuangkannya termasuk di dalamnya adalah tim sukses. Karena itu, ada rasa timbal balik untuk bisa menjadi sosok yang diinginkan oleh mereka atau tim pendukungnya.
Padahal, boleh jadi apa yang mereka inginkan pada anda bertentangan dengan hati nurani sehingga memutuskan sesuatu didasari oleh pandangan orang lain. Sebaiknya, hal tersebut harus dihindari oleh seorang pemimpin. Bukan berarti menapikan pendapat orang lain, akan tetapi yang dikhawatirkan adalah sesuatu yang anda putuskan masih tergantung orang lain karena anda takut salah langkah.
Padahal, seharusnya pendapat dari orang lain tersebut ditampung dan dipertimbangkan terlebih dahulu baru diputuskan sesuai kebutuhan dan kebijakan anda yang sesuai dengan hati nurani. Jadilah diri sendiri, sehingga orang akan menilai anda layak untuk menjadi pemimpin yang memiliki prinsip tersendiri.
Keempat, seorang pemimpin selalu menghargai orang lain. Cara untuk bisa menghargai orang lain pun mudah, namun terkadang lupa atau malas untuk diungkapkan, seperti mengucapkan terima kasih kepada orang lain bukan karena dia telah memilih anda, tetapi jangan lupa pula ketika ia telah membantu anda.
Selain itu juga, ungkapan maaf yang terkadang susah keluar dari mulut seseorang pemimpin. Bila pemimpin salah, maka tidak ada salahnya untuk berkata demikian. Karena dengan mengatakannya status anda sebagai pemimpin pun tidak akan jatuh.
Selanjutnya, kata tolong yang terkadang gengsi untuk diucapkan seorang pemimpin. Bila pemimpin menginginkan sesuatu, maka tidak ada salahnya untuk mengatakan demikian karena mereka yang ada di bawah pun akan merasa dihargai.
Apabila pemimpin memiliki sikap menghargai tersebut, akan berpengaruh baik terhadap kinerja mereka dan kepercayaan bawahan termasuk masyarakat pada kepemimpinan anda ke depan.
Kelima, bersikap tenang ketika dalam kondisi di bawah tekanan. Sikap selanjutnya, yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah bersikap tenang ketika berada dalam tekanan.
Dalam dunia kerja apa saja, tekanan pasti akan ada sehingga seringkali membuat emosi menjadi tidak menentu. Maka sebagai pemimpin, sikap yang bisa dilakukan adalah tenang. Jangan sampai marah-marah atau menyalahkan orang lain, sehingga bawahan pun menjadi tidak respect dengan anda.
Justru dalam kondisi tersebut, anda harus bertindak sebagai “pahlawan” yang bisa mencari solusi. Bila perlu libatkan bawahan anda untuk duduk bersama mencari solusi atas apa yang terjadi. Dari masukan itulah, anda bisa membuat keputusan yang memang terbaik dan sudah dipertimbangkan secara matang.
Keenam, memiliki sikap rendah hati. Sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah rendah hati. Walaupun anda statusnya sebagai pemimpin, berusahalah untuk tidak bersikap lebih tinggi dari mereka sehingga anda memerintah dengan seenaknya.
Justru dengan menjadi pemimpin, menjadi kesempatan bagi anda untuk bisa memikirkan orang lain, menyesejahterakan dan membimbingnya untuk bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Dengan begitu, mereka pun akan sangat beruntung memiliki pemimpin yang memang tidak menggunakan jabatannya untuk berlaku sewenang-wenang kepada orang lain.
Tujuh, memiliki sikap jujur. Jujur memang harus dimiliki setiap orang, apapun jabatannya. Namun, karena pemimpin ini akan selalu menjadi sorotan maka sikap jujur ini harus dimiliki seorang pemimpin.
Saat ini, kejujuran sangatlah dipertaruhkan terutama oleh para pemimpin. Karena pada kenyataannya banyak pemimpin yang tidak jujur terutama yang menyangkut perekonomian seperti korupsi, kolusi dan nepotisme dan penempatan jabatan struktural seringkali lebih banyak mendengar bisikan dari tim sukses ketimbang mendengar suara hati nurani.
Oleh karena itu, kejujuran ini merupakan sesuatu yang berat dan sangat dipertaruhkan. Apabila kejujuran dari seorang pemimpin hilang, maka seketika itu juga hancur pula integritasnya sebagai seorang pemimpin.
Delapan, memiliki sikap kreatif. Sikap baik yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah sikap kreatif. Kreatif di sini bukan tentang karya seni atau unjuk kebolehan dalam bidang tersebut.
Namun, anda harus bisa memberikan solusi atau ide kreatif dalam mewujudkan sebuah tujuan yang akan dicapai bersama dengan bawahan. Pemimpin dituntut untuk berpikir terbuka terhadap sebuah perubahan dan menjadikan hal tersebut sesuatu yang kreatif dan inovatif. Untuk menjadi seseorang yang kreatif, diperlukan masukan dan pendapat dari orang lain yang sekiranya bisa memberikan anda ide terbaik dalam mengambil sebuah keputusan.
Sembilan, memiliki manajemen waktu yang baik. Tugas pemimpin itu mudah, hanya datang ke kantor untuk mengecek segala pekerjaan yang telah dilakukan oleh anak buahnya atau hanya datang ke kantor di waktu tertentu dan banyak melakukan perjalanan dinas yang kerap membuat bawahannya merasa iri.
Namun, dibalik asumsi semua itu, seorang pemimpin adalah sumber utama yang harus mengatur segala keperluan anda lewat manajemen waktu yang dibuatnya. Dan hal itulah, sikap yang harus dimiliki pula oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa mengatur segala sesuatu lewat manajemen waktu terbaiknya.
Dimana, ia akan menempatkan seseorang yang mumpuni untuk bisa membantu dan memastikan manajemen waktu tersebut berjalan dengan baik.
Apabila seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan untuk manajemen waktu dengan baik, maka bisa dipastikan proses kinerja pun akan terhambat.
Sepuluh, memiliki sikap tekun dan selalu bersemangat. Pada dasarnya, pemimpin itu adalah tokoh sentral yang segala perilakunya akan menjadikan teladan bagi anak buahnya.
Karena itu, hati-hatilah dalam bersikap karena apabila anda tidak memiliki sikap bersemangat ketika datang ke kantor, maka aura tersebut pun akan menular pada anak buah anda.
Maka dari itu, pemimpin harus memiliki sikap selalu bersemangat apapun kondisinya. Jadilah pemimpin yang mampu membawa anak buahnya pada kesuksesan karena semangat yang anda miliki.
Selain memiliki sikap semangat, anda pun harus memiliki sikap tekun. Dalam arti, bisa menjadi teladan untuk tidak menyerah terhadap apa yang harus diperjuangkan. Karena dengan ketekunan akan membawa anda pada gerbang kesuksesan yang sebenarnya.
Sikap yang harus dihindari oleh seorang pemimpin antara lain, sikap otoriter karena bisa dipastikan tidak disukai oleh banyak orang. Karena mereka bekerja seperti “robot” yang terus dipaksa sesuai kehendak dari pemimpinnya.
Sikap lain yang harus dihindari adalah mencampur adukan urusan pribadi dengan pekerjaan dinas. Karena dengan begitu anda akan dinilai sebagai pemimpin yang tidak profesional dalam bekerja.
Hal lain yang harus dihindari adalah lepas dari tanggungjawab. Jika ini terjadi, berarti dalam dirinya belum ada kesiapan untuk menjadi seorang pemimpin. Ia akan melimpahkan segala persoalan pada anak buahnya atau orang lain dan tentu saja lambat laun akan menjadi semrawut tanpa adanya seorang pemimpin.
Bila anda ditugaskan menjadi seorang pemimpin, maka jangan lupa akan sikap-sikap baik yang dijelaskan pada pemaparan di atas. Ingatlah, bahwa seorang pemimpin tanggungjawabnya bukan hanya di dunia saja, tetapi yang paling besar adalah di dunia akhirat sebagai jaminan keselamatan jiwa anda.
Di kehidupan yang abadi, segala sesuatu yang dikerjakan terutama oleh seorang pemimpin harus bisa dipertanggunggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Maka, tetaplah melakukan sikap baik dan melibatkan Tuhan dalam setiap derap langkah aktivitas anda di dunia ini. Semoga bermanfaat.