KUPANG, NTT PEMBARUAN.id–Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef A.Nae Soi mengucapkan selamat datang kepada seluruh kontingen Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022.
“Marilah kita tetap menjaga kekompakkan dan persaudaraan dengan menjunjungi tinggi toleransi dalam Kebhinekaan,” pesan Wagub Nae Soi saat membuka Lomba Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 yang berlangsung di Aula Imakulata Kampus Unwira Penfui Kupang, Minggu (4/9/2022) malam.
Kata Wagub Nae Soi, Pesparani merupakan kolaborasi yang sangat bergengsi, dimana Pemerintah Provinsi bersama masyarakat NTT mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut.
Kota Kupang yang merupakan Ibu Kota Provinsi NTT, lanjut dia, tidak hanya menjadi tuan rumah untuk pagelaran Pesparani Katolik II Tingkat NTT yang dimulai 4 — 7 November 2022, tetapi NTT juga menjadi tuan rumah untuk Pesparani Katolik II Tingkat Nasional yang akan digelar 28 –31 Oktober 2022 mendatang.
“Mari kita ikuti perlombaan ini dengan hati yang riang gembira dan menjaga persaudaraan serta kebersamaan umat katolik dan menjunjung nilai toleransi antar umat beragama dalam Kebhinekaan kita,” ajak Wagub Nae Soi.
” Jangan hanya bernyanyi untuk mau menang dan saling mengalahkan, tetapi kita bernyanyi untuk bergembira dan ini juga kita lakukan sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan. Pada bulan Oktober nanti kita akan menjadi tuan rumah Pesparani Tingkat Nasional. Mari kita tunjukan bahwa melalui Pesparani maka NTT memiliki misi untuk menyebarkan toleransi di bumi nusantara. Jadikanlah NTT sebagai contoh toleransi bagi provinsi yang lain,” pinta Wagub Josef.
Sementara itu, Uskup Ende Mgr. Vinsensius Sensi Potokota, Pr mengatakan Pesparani Katolik sebagai wujud nyata rasa syukur umat katolik untuk memuliakan nama Tuhan.
“Pesparani adalah ungkapan iman kita dalam pagelaran seni religi katolik untuk selalu memuliakan Tuhan atas segala berkat dan karunia yang ia berikan serta ungkapan komitmen untuk bekerja sama dengan rahmat Tuhan bahwa tumbuh kembang iman umatnya semakin kokoh,” kata Uskup Vinsensius.
Penyelenggaraan Pesparani kali ini dalam situasi kurang beruntung karena dalam keadaan krisis global dan multisektoral.
Namun kepercayaan iman menurut dia, jauh lebih kuat dari kendala dan tantangan.
“Kita optimis Pesparani Tingkat Provinsi ini dan Tingkat Nasional nanti akan berjalan dengan sukses,” ungkap Uskup Vinsensius.

Ditempat yang sama, Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi NTT, Frans Salem menjelaskan, Pesparani yang digelar kali ini memiliki makna solidaritas dan persatuan yang kokoh antar umat beragama. “Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 ini memiliki banyak rintangan setelah sebelumnya kita diterpa pandemi covid 19. Dibalik itu semua dalam pelaksanaan Pesparani ini dilaksanakan dengan sumbangsi dan donatur anggaran dari berbagai pihak dan ini menjadi simbol gotong royong serta menjadi momentum solidaritas sosial bagi kita semua dengan lintas agama dan suku. Pesparani memperkokoh konsolidasi intern dan umat lintas agama,” jelas Frans.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliala meminta dukungan semua pihak untuk mendukung Pesparani II Tingkat Provinsi NTT dan Tingkat Nasional.
“Saya harapkan dukungan kita semua untuk menyukseskan Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT ini. Tentunya keberhasilan melaksanakana Pesparani Tingkat Provinsi ini juga akan berdampak positif pada pelaksanaan Pesparani Tingkat Nasional yang juga akan diselenggarakan di Provinsi NTT,” ungkapnya.
Pada momentum tersebut juga, berdasarkan Laporan Ketua Umum Panitia Pesparani Katolik II Provinsi NTT Tahun 2022, Drs. Sinun Petrus Manuk menjelaskan Lomba Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT Tahun 2022 terdiri dari Lomba Paduan Suara, Lomba Mazmur, Lomba Cerdas Cermat Rohani dan Lomba Bertutur Kitab Suci yang secara teknis dibagi dalam 13 mata lomba yang diselenggarakan dengan dua metode berbeda yakni Metode Luring (luar jaringan/tatap muka/offline) dan Metode Daring (dalam jaringan/Rekaman).
Dengan pembagian sebagai berikut mata lomba yang digelar dengan metode luring (luar jaringan/tatap muka/offline) adalah pertama, Paduan Suara Dewasa Campuran, kedua, Mazmur Anak, ketiga, Mazmur Remaja, keempat, Mazmur OMK, kelima, Mazmur Dewasa, keenam, Cerdas Cermat Rohani Anak, ketujuh, Cerdas Cermat Rohani Remaja, dan kedelapan, Bertutur Kitab Suci. Sementara untuk mata lomba yang digelar dengan metode daring (dalam jaringan/rekaman), pertama, Paduan Suara Anak, kedua,Paduan Suara Remaja Gregorian, ketiga, Paduan Suara OMK Campuran, keempat, Paduan Suara Dewasa Wanita dan kelima, Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian.
Para peserta kontingen dari 21 Kabupaten/Kota dan 20 kabupaten yang sudah hadir diantaranya Kabupaten Flores Timur 54 orang, Sikka 34 orang, Ende 50 orang, Ngada 37 orang, Manggarai Timur 45 orang, Manggarai 30 orang , Manggarai Barat 5 orang, Alor 50 orang, Lembata 44 orang, Sumba Timur 34 orang, Sumba Tengah 8 orang , Sumba Barat 6 orang, Sumba Barat Daya 4 orang, Sabu Raijua 38 orang, Rote Ndao 39 orang, TTS 52 orang, TTU 41 orang, Belu 14 orang, Malaka 40 orang, Kabupaten Kupang 36 orang, dan Kota Kupang 46 orang.
Untuk diketahui Pada Pesparani kali ini Kabupaten Nagekeo tidak ikut ambil bagian sebagai peserta.
Kegiatan Pesparani Katolik II Provinsi NTT Tahun 2022 ini juga dilaksanakan pada 4 – 7 September 2022 dan di beberapa lokasi diantaranya Kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang (Aula Serba Guna Sta. Maria Immaculata, Auditorium St. Paulus, dan Ballroom St. Hendrikus Lt. 4 Gedung Rektorat), Aula Gereja Sta. Maria Assumpta Kupang, dan Aula Gereja St. Yoseph Naikoten Kupang.
Untuk diketahui Provinsi NTT juga mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Pesparani Tingkat Nasional pada tangal 28 Oktober – 31 Oktober 2022 yang akan diikuti ribuan peserta dari 34 Provinsi di Indonesia.
Pembukaan Pesparani Katolik II Tingkat NTT Tahun 2022 ini diawali dengan misa yang dipimpin Uskup Agung Ende, Mgr.Vinsensius Sensi Potokota, Pr, Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang, Pr, Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr dan puluhan Imam. (Biro Apim NTT/red)