Categories Daerah Ekbis Nasional

BPS NTT Sosialisasi Sensus Penduduk 2020 dan Workshop Wartawan Menuju Satu Data Indonesia

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Badan Pusat Statistik Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPS NTT) melakukan sosialisasi sensus penduduk 2020 dan workshop wartawan menuju satu data Indonesia yang berlangsung sehari di Hotel Sotys Kupang, Kamis (5/12/2019).

Kepala BPS Provinsi NTT, Darwis Sitorus dalam sambutannya pada kegiatan sosialiasasi itu menyebutkan, ada tiga sensus  ke-7 yang dilakukan BPS sejak tanggal 15 Februari –31 Maret 2020 nanti, yaitu sensus penduduk, sensus pertanian dan sensus ekonomi yang semuanya menggunakan sistem online.

Sistem satu data merupakan babak baru dalam tata kelola data dan informasi statistik sektoral di Indonesia yang mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019.

“Sebelumnya, statistik sektoral dikelola oleh masing-masing dinas/instansi. Tetapi, dengan hadirnya Perpres tersebut menuntut kita untuk mulai berbenah, bekerja secara bersama dan terkoordinir untuk mewujudkan data yang lebih berkesinambungan, akurat dan terpadu. Dalam hal ini BPS baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota memikul amanah sebagai pembina data di tingkat daerah. Kami berkewajiban untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan satu data Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Sitorus.

Lembaga,dinas dan instansi terkait, baik provinsi maupun kabupaten/kota, selaku produsen data sektoral di tingkat daerah, kata Sitorus, mempunyai peran penting sebagai agen penggerak utama ketersediaan, keakuratan, kelengkapan dan kesesuaian data yang dibutuhkan berbagai pihak.

Begitu pula awak media, aktivis pemberitaan, pers atau wartawan – wartawati, baik media cetak maupun media online, selaku corong dan garda terdepan dalam hal mewartakan data dan informasi, mempunyai peran penting sebagai agen utama penyebarluasan informasi dan data yang akurat, dengan interpretasi yang tepat, tidak multi-tafsir, mudah dipahami, berbobot, independent dan berimbang.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam praktiknya nanti, tentu akan ada jalan terjal yang harus dihadapi bersama dalam mensukseskan satu data Indonesia. “Keterbatasan tenaga, anggaran, peralatan dan sumber daya boleh jadi akan menggoyahkan perjuangan kita di awal masa transisi ini. Namun, yakinlah bahwa perubahan ini akan menuju ke arah yang lebih baik demi menghasilkan data statistik yang lebih akurat dan terwujudnya sistem statistik nasional yang lebih handal.

“Kami BPS Provinsi NTT selalu mendukung terwujudnya pengelolaan data sektoral yang tertata dengan baik. Oleh karena itu, dalam forum ini saya mengajak semua, mari kita aktifkan kembali pertemuan forum data, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Kita jadikan forum ini sebagai pertemuan untuk membahas berbagai hal mengenai perbaikan kualitas penyajian dan penuyebarluasan data sektoral sehingga tercipta pengelolaan dan pemberitaan data yang lebih baik. Secara pelan tapi pasti, perbaikan tersebut harus kita pikirkan bersama, terutama untuk data strategis yang fundamental dan mendasar, seperti data di sektor sosial, pendidikan, pertanian, dan kesehatan,” sebutnya.

Inilah peserta sosialisasi sensus penduduk 2020 dan workshop wartawan menuju satu Indonesia di Hotel Sotys Kupang, Kamis (5/12/2019) (Foto : Kanisius Seda/NTT PEMBARUAN.id)

Menurut dia, sektor pariwisata juga sebaiknya mendapat perhatian khusus, selain karena sektor ini merupakan salah satu sektor utama yang digadang-gadang Gubernur NTT sebagai sektor pendongkrak ekonomi, dan realitanya secara analitis sektor ini memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap PDRB.

Ia optimis, dengan meningkatnya pariwisata sebagai prime-mover maka akan meningkatkan sektor-sektor lainnya, seperti keuangan, konstruksi, transportasi dan sektor pertanian.

Pembangunan itu memang mahal dan sulit, tapi membangun tanpa data akan jauh lebih mahal bahkan jauh lebih sulit. Oleh karena itu, kepada para peserta yang hadir

dalam sosialisasi itu, baik para wartawan, dinas, instansi dan lembaga terkait, dengan adanya amanah sebagai produsen data, tidak dapat dipungkiri akan menambah tugas bagi bapak,ibu,saudara/i nanti.

“Untuk itu, BPS sebagai institusi pembina kegiatan statistik telah merancang kegiatan sosialisasi, workshop, pelatihan dan Diklat untuk meningkatkan kemampuan kita di bidang pengelolaan data statistik. Melalui kegiatan tersebut diharapkan aktualisasi satu data Indonesia ini dapat tercapai secara maksimal dengan output yang optimal, sehingga data yang kita kelola bersama dapat diwartakan dengan pemahaman yang baik dan menjadi acuan pembangunan yang lebih tepat sasaran dan minim kesalahan,”harap Darwis. (ade)

Berita lainnya