MBAY, NTT PEMBARUAN.id- Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Danga, Kabupaten Nagekeo akan melakukan pendampingan tehnis kepada petani sayur dengan pola hidroponik milik Irfandi Musrin di Kelurahan Mbay I, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
“Secara tehnis, kami siap melakukan pendampingan agar apa yang sudah dikerjakan ini bisa menjadi contoh bagi petani lainnya, khususnya kaum milenial atau anak- anak muda di Kabupaten Nagekeo,” kata Kepala BPP Danga, Ny. Matilde Aso saat mengunjungi kebun sayur dengan pola hidroponik milik Irfandi Musrin di Kelurahan Mbay I, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Sabtu (18/4/2020).
Ia menanggapi secara positif apa yang dilakukan oleh anak muda, seperti Irfandi Musrin yang mau bergelut di bidang pertanian, khususnya pengembangan pertanian hidroponik yang selama ini masih terasa asing di Kabupaten Nagekeo.
Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Nagekeo, Kiflin Bhabha, merasa bangga dengan apa yang sudah dilakukan oleh Fandi, bahwa bercocok tanam tidak selalu dilakukan di atas tanah yang membutuhkan lahan yang luas.
“Ini bisa menjadi contoh buat kita semua, sehingga bisa memanfaatkan semua potensi yang dimiliki di sekitar kita,” tandasnya.
Apa yang sudah dilakukan Fandi, bagi dia, akan memotivasi para petani lainnya di Nagekeo, terutama kalangan milenial untuk melakukan inovasi baru di bidang pertanian dengan pola pertanian hidroponik.
Kendala Modal
Irfandi Musrin, pemilik kebun sayur dengan pola pertanian hidroponik di Kelurahan Mbay I mengaku, dirinya mengalami kesulitan modal dan pendampingan tehnis untuk mengembangkan usahanya ke depan.
”Saya mengalami kendala modal untuk mengembangkan pola pertanian hidroponik. Saya berharap, dengan kehadiran Asisten II Setda Nagekeo, Syarif Ibrahim, Kepala BPP Danga, Ny. Matilde Aso dan Ketua KTNA Kabupaten Nagekeo, Kiflin Bhabha bisa membantu mencari solusi modal dan pendampingan untuk pengembangan pola pertanian hidroponik yang sedang saya geluti saat ini,”harap Fandi.
Pola pertanian hidroponik yang dilakukannya menggunakan media pipa paralon untuk dijadikan sebagai media untuk menanam tanaman sayur- sayuran dan buah-buahan di atasnya.
“Sekarang saya melakukan pola tanam sistem hidroponik dengan 40 buah pipa dan 720 lubang yang dimanfaatkan untuk menanam sayur- sayuran. Sayuran-sayuran dan buah-buahan yang ditanam dengan sistem hidroponik ini tidak menggunakan pestisida, sehingga aman dikonsumsi dan memenuhi standar kesehatan,” jelas dia.
Selain pola pertanian dengan menggunakan hidroponik, ia juga sedang mengembangkan budidaya ikan lele sangkuriang. Beberapa hari yang lalu, kata Fandi, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nagekeo berkunjung ke tempat budidaya ikannya.
Menurut Fandi, Kadis Perikanan Kabupaten Nagekeo sangat mendukung apa yang sedang dilakukannya saat ini. Sebagai bentuk dukungan dari Dinas Perikanan saat itu,lanjut dia, Kadis Perikanan meminta dirinya untuk membuat kelompok dan proposal bantuan dana yang dibutuhkan dalam pengembangan budidaya perikanan kemudian diajukan ke Dinas Perikanan Kabupaten Nagekeo untuk ditindaklanjuti. (mat)