Bermodal Semangat, Anak Muda Stasi Sewar Gotong Royong Angkut Pasir Bangun Kapela

BERMODAL semangat, anak muda Stasi Sewar, Paroki Datak, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur secara gotong royong menyangkut pasir untuk membangun rumah ibadah (kapela) di tempat mereka.

Semangat dan kekompakkannya Itu, mereka berhasil mengumpulkan 18 ret pasir untuk persiapan membangun Kapela Sewar yang akan dimulai bulan Juni 2022 mendatang.

Apa yang dilakukan itu sebagai bentuk tanggungjawab anak muda dalam mendukung segala bentuk pembangunan di desa termasuk membangun rumah ibadah.

“Kegiatan gotong royong seperti ini sudah beberapa kali kami lakukan, baik di lokasi pembangunan kapela maupun di tempat lain. Untuk pengangkutan pasir, ini sudah kedua kalinya. Gelombang pertama kali lalu menghasilkan 9 ret pasir dan langsung muat ke lokasi pembangunan kapela. Untuk biaya operasional dan sewa mobil kami ambil dari uang hasil jualan karcis nonton bareng perhelatan Euro 2021. Kegiatan gelombang kedua menghasilkan 9 ret lagi, tapi belum angkut ke lokasi pembangunan kapela karena cuaca kurang baik,” kata Ludovitus Jalut, Ketua Panitia Pembangunan Kapela Sewar via rilis kepada media ini , Jumat (6/5/2022).

Jarak tempuh dari Kampung Sewar ke lokasi pengambilan pasir kurang lebih 10 Km.

Sesuai kesepakatan, kata Vitus, untuk kebutuhan pasir ditanggung oleh anak–anak muda, yang saat ini sudah terkumpul mencapai 65 persen.

Inilah desain Kapela Sewar yang akan dibangun nanti

Sedangkan, untuk kebutuhan batu merupakan tanggungjawab orangtua dan saat ini sudah terkumpul mencapai 70 persen, dan besi beton sudah mencapai 60 persen.

Khusus untuk ibu–ibu tugasnya hanya mengurus konsumsi.

Untuk mendapatkan pasir, anak muda Stasi Sewar ini harus menempuh perjalanan  sepanjang kurang lebih 10 Km dari Kampung Sewar ke kali Wae Lengkas di sekitar wilayah itu dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Untuk diketahui Stasi Sewar merupakan salah satu Stasi di Wilayah Paroki Datak, Kevikepan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng.

Stasi Sewar berpisah dari Stasi induk (Stasi Pengka) sejak Tahun 2005 silam atau 17 tahun lalu.

Jarak tempuh dari Pengka ke Sewar cukup jauh.

Selain jauh, jalan juga rusak parah. Waktu masih bergabung dengan Stasi Pengka, umat Stasi jarang mengikuti ibadah hari Minggu karena jarak terlalu jauh, kecuali kalau ada jadwal patroli misa dari pastor paroki.

Setelah berpisah dari Stasi induk, umat Stasi Sewar mengikuti ibadah hari Minggu atau misa di Gedung SDN Sewar atau di Rumah Adat.

Pada Tahun 2019 umat Stasi sempat membangun kapela darurat tapi di penghujung tahun itu juga, kapela yang dibangun dari material bambu dan atap ijuk itu luluh lantah di sambar angin puting beliung.

Di pertengahan Tahun 2021 lalu, anak muda Stasi Sewar berinisiatif untuk membangun kapela permanen didukung penuh oleh umat, Pastor Paroki, Dewan Stasi dan Dewan Paroki.

Atas kesepakatan Pastor Paroki, Dewan Stasi dan semua umat. panitia pelaksana dipercayakan kepada semua anak muda.

Proses pembangunan dilakukan melalui swadaya umat dan usaha panitia.

Vitus melihat, semangat anak muda di Stasi Sewar sangat luar biasa.

Selain mencari donatur, anak muda juga mengambil bagian dalam pengadaan material seperti pasir.

Sedangkan untuk kebutuhan batu di tanggung oleh umat masing-masing KBG. Pembangunan kapela itu ditargetkan selesai Tahun 2023.

Vitus terus mendorong anak muda untuk bangkit, dan tetap bersemangat menjadi inisiator untuk membawa perubahan tanpa memandang suku, pilihan politik dan lain–lain.

Untuk Itu, ia mohon dukungan semua pihak yang mau berdonasi silahkan klik melalui link kitabisa.com atau donasi langsung ke rekening panitia 4728 – 01 -017015-53-1 atas nama Kapela Stasi Sewar atau untuk konfirmasi transfer melalui nomor 081245826772 (Panitia) dan 081239168016 (Pastor Paroki).(red/*)

Bagikan