Berkat Hasil Timbang dan Ukur, Angka Stunting di Kabupaten Kupang Turun Drastis

OELAMASI, NTT PEMBARUAN.id–Berkat hasil timbang dan ukur pada bulan Februari 2023 angka stunting di Kabupaten Kupang menurun drastis.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe yang juga Ketua TPPS Kabupaten Kupang saat menghadiri penutupan operasi bulan timbang dan ukur serta pemberian vitamin A di Posyandu Soda Molek, Desa Bokonusan, Kecamatan Semau, Kamis (23/2/2023).

“Saya turun ke posyandu dan pustu untuk mendorong dan membantu menyelesaikan persoalan stunting yang ada di lapangan,” ujar Wabup Jerry.

Salah satu penyebab terjadinya stunting menurut dia, karena pernikahan dini dan kurang memperhatikan gizi anak, salah satunya tidak memberikan ASI ekslusif.

Tidak hanya itu, ia juga memberi apresiasi kepada kades karena insentif para kader di Kecamatan Semau cukup baik yaitu sebesar Rp 200.000 per bulan diambil dari dana desa dan semoga hal itu terus dipertahankan.

Wabup Jerry Manafe yakin dalam bulan timbang dan ukur di bulan Februari 2023 ini akan mendapatkan hasil memuaskan yaitu menurunnya angka stunting di Kabupaten Kupang.

“Saya yakin hasil timbang dan ukur kali ini angka stunting di Kabupaten Kupang akan menurun drastis. Kita semua telah bekerja keras secara kolaboratif untuk menurunkan angka stunting”, tuturnya.

Ketua TPPS Kabupaten Kupang ini juga mengingatkan agar kerja keras menurunkan angka stunting tidak selesai dengan berakhirnya bulan timbang dan ukur Februari 2023 ini, tetapi harus ditingkatkan di masa mendatang hingga stunting betul-betul hilang dari Kabupaten Kupang.

Karena itu, ia minta semua pihak terkait terus bekerja keras agar stunting hilang dari Kabupaten Kupang untuk selamanya.

Jerry Manafe juga menekankan pentingnya peningkatan SDM dari para kader, sehingga mereka bisa menjadi ujung tombak dalam memerangi stunting. “Bagaimana masyarakat bisa memahami cara mengatasi stunting, jika para kader tidak memberi informasi kepada mereka dengan benar karena mereka sendiri tidak paham stunting dengan baik. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk berusaha meningkatkan SDM para kader sehingga mereka bisa mendidik masyarakat cara mencegah dan mengatasi stunting,” tandasnya.

Sementara itu, Kapus Bokonusan, Endang Nenoliu dalam laporannya menyebutkan ada 633 bayi, diantaranya 132 anak stunting, 8 anak gizi buruk, 129 kurang gizi di Kecamatan Semau. Khusus di Desa Bokonusan, kata Endang, ada 149 anak sasaran tersebar di 4 posyandu diantaranya ada 15 anak stunting dan di Posyandu Soda Molek ada 24 anak sasaran dan memiliki 2 anak stunting.

“Semoga dengan kehadiran tim percepatan penurunan stunting hari ini, Kamis (23/2/2023) bisa membantu kami dalam menurunkan angka stunting di Desa Bokonusan,” harapnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Yohanis Muna dan Erens Leka, Kadis Kesehatan, dr. Robert Amaheka dan rombongan, Kadis Perhubungan, Ricky Djo, Kepala BP2KBP3A,Yesay Lanus dan rombongan Camat Semau, Camat Semau Selatan, para Kades, para peserta bulan timbang di Posyandu Soda Molek dan para peserta Musrenbangcam Tingkat Kabupaten Kupang.(Prokopim Kab.Kpg/red)

Bagikan