KUPANG, NTT PEMBARUAN.id — Akibat cuaca buruk, kapal nelayan asal Rote Ndao (RoNda) tenggelam di Perairan Perbatasan Indonesia — Australia, Minggu (20/3/2022).
Berdasarkan rilis yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, Senin (21/3/2022) menyebutkan di dalam kapal nelayan tersebut ada 12 orang nelayan.
Informasi awal via telefon dari pegawai Konsulat Republik Indonesia di Darwin Australia atas nama Bapak Yulius pada hari Jumat, 18 Maret 2022, telah terjadi kecelakaan laut kapal tenggelam di Perairan Perbatasan Indonesia — Australia pada koordinat 12-26.60 S 121-25.30 E Pulau Pasir, karang Ashmore, kapal layar bermesin nelayan asal Kabupaten Rote Ndao, Indonesia.
Nama kapal Kuda Laut berbendera Indonesia asal Kabupaten Rote Ndao dengan jumlah 12 orang ABK.
Dari 12 orang ABK itu, 3 orang dinyatakan selamat semuanya asal Desa Hundihuk, Kecamatan Rote Barat Laut (RBL), Kabupaten Rote Ndao.
Ketiganya masing –masing Melki Giri, Habel Kanuk dan Riki Balu.
Sementara, 9 orang ABK lainnya dinyatakan hilang. Dari 9 orang yang dinyatakan hilang itu, 1 diantaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
ABK yang masih dilakukan pencarian oleh Tim SAR Gabungan itu yakni Yohanis Balu, Ibrahim Loe, Pice Naluk, Denis Busu, Yunus Modok, Panji Balu, Benyamin Pah, Adi Arbet Giri, dan Rifan Balu semuanya asal Desa Hundihuk.Kecamatan RBL, Kabupaten Rote Ndao.
Kronologi kejadian, pada hari Kamis, 17 Maret 2022 Kapal berlayar dari Kabupaten Rote Ndao menuju lokasi mencari ikan.
Pada hari Jumat, 18 Maret 2022 dini hari dilaporkan bahwa kapal terbalik diakibatkan oleh cuaca buruk (angin kencang).
Pada kejadian itu, 3 orang tetap bertahan di atas kapal dengan alat apung yang sudah dibuat.
Pada hari Minggu, 20 Maret 2022, mendapatkan informasi dari Kantor SAR Kupang, tentang terjadinya laka laut di Wilayah Perairan Batas Indonesia-Australia meneruskan informasi dari Command Centre BASARNAS Pusat bahwa kapal BULK CARRIER PSU SIXTH, c/s S60P dan MMSI 566870000 telah mengevakuasi 3 orang selamat nelayan asal Indonesia
Ke 3 ABK yang selamat itu diselamatkan oleh Australia Maritime Safety Authority dan dievakuasi ke Pulau Broom Australia Barat untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan.
Kapal PSU SIXTH Australia persiapan memindahkan korban selamat ke kapal Australian Border Force (ABF) di Perbatasan Indonesia – Australia.
Minggu, 20 Maret 2022 pukul 17.00 WIB Basarnas Pusat berkoordinasi dengan JRCC Australia untuk menanyakan rencana evakuasi korban dengan hasil korban selamat rencana dibawa ke rumah sakit di Australia.
Pihak AMSA telah berkordinasi dengan Basarnas Pusat terkait laka laut tersebut untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan.
Direncanakan proses pencarian korban hilang dilaksanakan pada hari Senin, 21 Maret 2022 oleh pihak AMSA.
Informasi dari Australian Maritime Safety Authority (AMSA) bahwa
3 WNI yang dinyatakan selamat, 2 (dua) WNI dalam kondisi sehat tiba di Darwin, Senin, 21 Maret 2022.
AMSA akan memberikan akses kekonsuleran bagi Konsulat RI untuk menemui kedua ABK tersebut setelah tiba di Darwin.
Langkah yang akan dijalani oleh ke -2 ABK dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan, kemudian jika kondisi sehat akan ditampung di Pusat Detensi Imigrasi Darwin, menunggu proses repatriasi.
Konsulat akan membantu menerbitkan dokumen perjalanan.
Sementara 1 (satu) orang WNI lainnya sedang dirawat di Pulau Broom, Wilayah Kerja KJRI Perth dan dipantau oleh KJRI Perth.
Info yang diperoleh, saat ini kondisi masih kritis (belum sadar) dan rencananya akan diterbangkan oleh Royal Flying Doctors ke Royal Perth Hospital pada Senin (21/3/2022) sore. (red/*)