LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.id–Satu rumah di bantaran Sungai, Dusun Lamtoro, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, terancam ambruk lantaran tanggul penahan tanah di bibir sungai jebol.
Tanggul tersebut jebol akibat tergerus air sungai yang meluap setelah hujan deras mengguyur Kota Labuan Bajo dan sekitarnya, Kamis ( 30/12/2021) lalu.
Hujan lebat yang mengguyur Labuan Bajo dan sekitarnya pada Kamis, 30 Desember 2021 lalu, menyebabkan banjir di sejumlah titik.
Ada dua kelurahan dan desa di kota ujung barat Pulau Flores tersebut yang terendam banjir. Keduanya yakni, Kelurahan Labuan Bajo dan Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Satu rumah warga yang persis berada di sisi bantaran sungai mengalami kerusakan di bagian dapur.
Gerson Bili Ndamalero (70), salah seorang warga yang rumahnya terancam ambruk akibat tanggul jebol mengemukakan, kondisi tanggul telah terlihat rusak sejak Kamis (30/12/2021) lalu.
Pada waktu itu sebagian wilayah Labuan Bajo mengalami banjir.
“Hujan lebat yang mengguyur Kota Labuan Bajo saat itu yang menyebabkan kali banjir
hingga meluap ke pemukiman warga bahkan merubuhkan tanggul penahan banjir waktu itu,” kisah Gerson Bili kepada media ini di lokasi banjir, Selasa (4/1/2022) sore.
Menurut Gerson, sejak tanggul penahan itu dibangun belum diikat bagian bawahnya, bagian kiri dan kanan tanggul untuk memperkuat bibir sungai.
Supaya lebih kuat, menurut dia, harus diikat
di Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam kota untuk melindungi permukiman warga sekitar.
“Dari atas jembatan sampai Kantor Daerah sana, belum selesai semua diikat bagian kiri dan kanan tanggul,” sebut Gerson.
Kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, ia berharap untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.
Dirinya khawatir, rumah miliknya yang berada di bantaran sungai roboh jika air sungai kembali meluap.
Pantauan media ini di lokasi, terlihat jarak dari Jembatan Wae Kelambu sekitar 3 meter, tepatnya di Jalan Yohanes Sahadoen, Kota Labuan Bajo dekat dengan Bandara Internasional Komodo. (fon)
