KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Sebanyak 773.304 masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Hal itu diakui Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kupang, Fauzi Lukman Nurdiansyah saat menggelar kegiatan Media Gathering dengan tema “Ngopi Siang Bersama Awak Media – Bincang – Bincang BPJS Kesehatan Seputar Program JKN – KIS di Sotis Hotel Kupang, Rabu (16/9/2020).
Secara umum, Lukman menggambarkan bahwa pada skala nasional anggota JKN-KIS berada di angka 222,3 juta jiwa atau 83,2 persen. Yang belum masuk sebagai peserta JKN-KIS diangka 44,8 juta jiwa. Khusus di NTT prosentase mencapai 85,78 persen.
Dari total jumlah penduduk Tahun 2019 sebanyak 5.439.367 jiwa penduduk NTT, sebanyak 4.666.063 telah menjadi anggota JKN-KIS dan sisanya belum bergabung menjadi anggota atau sekitar 773.304 jiwa. Selain itu, cuma 7 persen saja peserta mandiri mendaftar sebagai peserta JKN-KIS. Ini tentu sangat memprihatinkan.
Pemerintah berharap, semua masyarakat perlu masuk menjadi anggota JKN-KIS. Ada tiga hal penting yang menjadi keuntungan buat masyarakat yakni, ada asuransi sosial yang bersifat melindungi atau proteksi. Artinya, ada kepastian mendapat jaminan kesehatan.
Berikutnya adalah jiwa gotong royong dimana semua warga saling menolong sejalan dengan slogan BPJS Kesehatan. Selanjutnya, untuk mendukung kedua poin itu maka perlu ada regulasi yang mengatur sebagai jaminan kepastian dalam melaksanakan tugas keseharian.(ade).