LABUAN BAJO, NTT PEMBARUAN.com – Empat Sekolah Dasar (SD) di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, terpaksa menyukseskan kegiatan gladi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang diikuti puluhan siswa/siswi Sekolah Dasar harus dilaksanakan di titik yang ada jaringan.
Kegiatan gladi tersebut diikuti empat sekolah dasar diantaranya, SD Khatolik Gerak, SDN Nanga Boleng dan SD Inpres Kokor.
Penyebabnya, tak ada jaringan internet, terlebih di tiga sekolah dasar yang sulit adalah SDI Kokor, SDN Nanga Boleng dan SDI Gerak. Untuk menopang kegiatan gladi ANBK-nya harus membutuhkan perjalan jauh ke Rangko untuk menyukseskan pelaksanaan ANBK yang berlangsung pada 26 November 2021 mendatang.
Mengatasi hal ini, sejumlah kepala sekolah dan guru-guru dari empat sekolah dasar tersebut telah melakukan mobilisasi siswa/siswi ini ke Rangko yang jaringannya cukup baik itupun dititik tertentu yang ada di sekitaran lokasi SDI Rangko.
Kepala SDI Rangko, Erwin Pani Yordan, S. Pd, saat dimintai keterangannya mengatakan hari pertama gladi ANBK-nya pada Senin ( 1/11/2021) sempat dilaksanakan di Kantor Desa Tanjung Boleng, Namun karena pada waktu itu jaringan wifinya yang ada disana kurang lancar sehingga bergeser ke Rangko.
“Hari pertama kami melaksanakan kegiatan gladinya di Kantor desa Boleng, karena ada permintaan dari guru yang disana untuk dilaksanakan di kantor desa karena cuma di sana yang ada jaringin wifi, tetapi karena situasinya pada waktu itu kurang mendukung terlebih jaringan itu sendiri, maka kami yang merupakan satu gugus ini memilih untuk adakan disini kegiatan gladinya karena disini juga titik jaringannya lumayan bagus,” kata Kepala SDI Rangko, Erwin Pani Yordan, S. Pd kepada NTT Pembaruan, Rabu (3/11/2021).
Untuk perlengakapan kegiatan gladinya, kata Erwin, seperti laptop dan lain sebagainya itu dari sekolah masing-masing. Guna untuk menyukseskan kegiatan itu dari tiga sekolah yang tidak ada jaringannya harus bersama-sama adakan di Rangko yang merupakan satu gugus.
“Untuk perlengkapan seperti laptop dari sekolah masing-masing. Tiga sekolah itu memang tidak ada sama sekali. Inikan kami satuv gugus sehingga kami kemarin rapat bahwa sepakat kita laksanakan di Rangko. Seharusnya kami ini lari ke Labuan Bajo, tapi kami kemarin perdayakan lingkungan yang ada disini, kami minta di Dinas kemarin, kami mandiri saja. Kami sepakat antara kepala sekolah dilaksanakan satu gugus saja yaitu di Rangko. Serta Untuk pelaksanaan resminya pada tanggal 26 November 2021,”paparnya. (fon)