SMAN 1 Satarmese dan SMAN 4 Satarmese Adakan MGMP

DALAM rangka peningkatan kompetensi Guru, SMA Negeri 1 Satarmese dan SMA Negeri 4 Satarmese di Kabupaten Manggarai mengadakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Gabungan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan selama tiga hari yakni Kamis, 4 Agustus 2022 sampai Sabtu, 6 Agustus 2022. Pada hari terakhir kegiatan tersebut, para guru kedua sekolah tersebut mendapatkan asupan ilmu pengetahuan dalam penulisan karya Ilmiah dari seorang reviewer jurnal internasional sekaligus penulis buku, Dr. Maximus Tamur, M. Pd, Doktor muda alumnus Universitas Pendidikan Indonesia yang saat ini berprofesi sebagai dosen pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng

berbagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya selama menjadi penulis dan juga sebagai reviewer berbagai tulisan jurnal pada level nasional dan internasional.

Kegiatan yang mengangkat tema “ Peningkatan Kompetensi Guru Mata Pelajaran Demi Terwujudnya Kemerdekaan Belajar” melibatkan para guru dan pegawai kedua sekolah menengah atas yang berlokasi di Kecamatan Satarmese Barat dan Kecamatan Satarmese.

Maxi, sapaan akrabnya dalam pengantar materinya mengutip kata-kata bijak G. Whitesides, Adv. Mater, memiliki ide dan gagasan menarik dan tidak dipublikasikan sama dengan tidak ada memprovokasi para peserta kegiatan untuk mencoba menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan.

Menurut beliau, guru seyogyanya adalah pembelajar sepanjang hayat, sehingga kegiatan menulis adalah hal yang mestinya dilakukan dan terus dilakukan dalam pengembangan diri dan menjalankan tugas profesi sebagai orang yang diguguh dan ditiru. Doktor muda yang memiliki sederetan prestasi sebagai penulis dan reviewer jurnal tersebut, menyarankan para peserta kegiatan untuk senantiasa membaca dan memulai menuangkan ide atau gagasan dengan menulis.

Melalui ruang diskusi, reviewer yang beridentitas Scopus 57218374177 tersebut menyampaikan di atas segalanya adalah adanya motivasi internal seorang untuk memulai menuangkan ide atau gagasan lewat tulisan. Beliau meyakinkan peserta kegiatan agar menumbuhkan kesadaran dalam diri atau memiliki motivasi dalam diri untuk menulis. Baginya, kekuatan itu akan mampu mengalahkan berbagai tantangan dan akan selalu menemukan solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi dalam menulis.

“Hal utama yang harus dimiliki tentunya adalah kita memiliki motivasi internal. Motivasi dari dalam diri untuk menulis. Hal ini sangat besar pengaruhnya untuk memulai menulis. Adanya kesadaran dalam diri, bahwa saya tidak akan dianggap oleh orang lain ketika saya belum memulai menulis adalah salah satu motivasi bagi saya untuk terus menulis. Apa jadinya, jika saya sebagai seorang dosen, tetapi tidak menulis. Begitupun bapak, ibu guru, harus memulai menulis”, jelasnya saat menjawab pertanyaan peserta kegiatan.

Beliau menambahkan bahwa di era yang semakin maju dan menawarkan berbagai kemudahan lewat kemajuan teknologi, seorang penulis akan mampu dan dengan mudah mencari solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi.

Menurutnya, banyak orang yang beralasan kekurangan referensi dalam melengkapi tulisannya.

Hal ini menurut dia, merupakan alasan klasik di abad 21.

“Di tempat lain dalam berbagai seminar saya sering menemukan permasalahan yang sama yakni ketersediaan referensi dalam menulis. Sesungguhnya, di abad 21 ini, ada banyak kemudahan yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Berbagai tawaran tentu akan dengan mudah ditemukan”, terang beliau.

Di akhir kegiatan tersebut, beliau menyampaikan terima kasih karena telah diberi ruang untuk berbagi dengan para guru di kedua sekolah tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan sesuatu yang baru dan baik adanya untuk ditindaklanjuti sebagai sebuah projek atau kolaborasi dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Beliau juga mengapreasiasi atas keterlibatan peserta didik dalam kegiatan tersebut, dimana menurutnya sesuatu yang langka dan baru dia temukan peserta didik menjadi moderator dalam ruang ilmiah seperti itu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Panitia Kegiatan, Gregorius Ganggur mengatakan, lembaga pendidikan SMA Negeri 1 Satarmese pada dasarnya menjadikan siswa sebagai mitra dalam berbagai kegiatan. Menurutnya, hal tersebut merupakan sesuatu yang sudah lama dijalankan di lembaga pendidikan tersebut dimana kolaborasi antara guru dan peserta didik menjadi kekuatan dalam keberhasilan berbagai kegiatan baik di sekolah dan juga di luar sekolah.

Kepala SMA Negeri 1 Satarmese, yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Paulus Harto, S. Pd dalam sambutannya, menyambut baik untuk melakukan kerja sama dengan UNIKA Santu Paulus Ruteng dalam mengembangkan kompetensi guru di masa yang akan datang.

“SMA Negeri 1 Satarmese melihat hal ini adalah sesuatu yang positif dan baik untuk bisa dituangkan dalam bentuk kerja sama demi peningkatan kompetensi guru SMA Negeri 1 Satarmese ke depan. Sehingga, harapannya ini akan bisa ditindak lanjuti nantinya melalui sebuah kesepakatan bersama”, ucap Paul.

Senada dengan Kepala SMA Negeri 1 Satarmese, saat menutup kegiatan MGMP, Kepala SMA Negeri 4 Satarmese, Rofinus Renta, S. Pd, memiliki harapan yang sama bahwa kegiatan yang telah dilakukan akan dapat berkelanjutan melalui kolaborasi dengan sesama lembaga pendidikan menengah yang ada di wilayah Satarmese dan Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng demi peningkatan mutu atau kompetesi guru.

“Apa yang kita lakukan hari ini merupakan sesuatu yang baru dan tentunya hal ini baik demi meningkatkan kompetensi kita sebagai guru. ilmu yang kita dapatkan dalam kegiatan hari ini harus diaktualisaikan dengan memulai menulis. Namun, bimbingan dan pendampingan dari expert dalam menulis adalah sesuatu yang penting.

Kiranya ke depan kita bisa membangun kerja sama untuk terus melakukan kegiatan serupa”, terang beliau.(red/*)

Bagikan