Categories Daerah Polkam

Setahun Memimpin, Karo Humas dan Protokol NTT Beberkan Keberhasilan Viktor-Jos

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Marius A. Jelamu, M.Si membeberkan sejumlah keberhasilan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi selama setahun menahkodai provinsi kepulauan itu.

Kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (4/9/2019),  Marius yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTT,  Wayan Darmawa  menyebutkan, kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor B.Laiskodat dan Josef Nai Soi telah berhasil menerapkan sistem kepemimpinan yang agresif, progresif dan revolusioner.

Kedua pemimpin tersebut telah berkomitmen mengentaskan rakyat NTT dari stigma nomor tiga termiskin nasional, stunting, pendidikan, kesehatan dan lain- lain.  Revolusi mental adalah salah satu indikator dari setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimulai dari lingkup pemerintahan provinsi hingga kabupaten/kota di NTT.

Pola disiplin kerja yang diterapkan itu diharapkan tidak saja di kalangan birokrat, tapi juga di kalangan legislatif, yudikatif, swasta dan masyarakat dituntut untuk mengikuti gerak langkah kedua pemimpin tersebut.

Dampak dari revolusi mental  yang diterapkan kedua pemimpin NTT itu, menurut Marius, sudah mulai nampak saat para kepala daerah dan ASN serta masyarakat hadir lebih awal dalam penyambutan kunjungan ke daerah.

“Menurut pengamatan saya saat mengikuti kunjungan kerja bersama gubernur ke daerah, pola kerja mereka adalah intelektual, ada perubahan- perubahan mental dan sikap yang akan menjadi habitat sosial,” ujarnya bangga.

Marius mengatakan, revolusi mental tersebut nampak dari perkembangan di berbagai sektor antara lain, ekonomi, pariwisata, peternakan, pertanian, perikanan dan peningkatan SDM pemuda sebagai tenaga kerja potensial.

Di bidang ekonomi dengan pertumbuhan tahun 2019 mencapai 6,36 persen dibandingkan 2017-2018 yang hanya 5,89 persen, namun target gubernur, pertumbuhan ekonomi NTT harus mencapai 8 persen.

Pariwisata Sebagai Leading Sector

Kata Marius, Viktor-Jos ingin menggenjot bidang pariwisata sebagai leading sector perekonomian masyarakat NTT yang akan menjadi lokomotif  dan menarik semua sektor untuk bangkit dan berkembang. Caranya adalah pengembangan dan pembangunan sektor pariwisata dimulai dari penyediaan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan sampai 2023.

Upaya lain adalah revitalisasi sarana pendukung di destinasi wisata, revitalisasi perumahan rakyat jadi hotel bintang lima, pembenahan tata kelola objek wisata, pembinaan mental pariwisata masyarakat, dan promosi. Ada tujuh destinasi baru yang akan dibenahi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, dan perbanyak event.

Ia optimis, dengan pariwisata bangkit maka sektor lain bangkit dan piramid perkembangan ekonomi masyarakat NTT akan berbentuk segitiga yang menandakan penggerak ekonomi makin bertambah.

Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov NTT sudah mencanangkan untuk membuka jalur penerbangan baru lintas negara dengan Biak – NTT, rute RDTL – NTT dan NTT–Australia, maka NTT akan terkoneksi dengan dunia internasional untuk menangkap wisatawan mancanegara. Peningkatan status pelabuhan udara jadi bandara internasional, dan pembangunan pelabuhan Tenau menjadi pelabuhan internasional.

Keberhasilan di bidang lain, seperti ekspor rumput laut, 25 ton ke Argentina, garam industri yang sudah dilakukan panen perdana  oleh Presiden Joko Widodo di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang 2,3 ton untuk kebutuhan garam nasional.

Presiden Jokowi  sendiri mengakui garam NTT sebagai garam terbaik, yang kualitasnya lebih dari Australia.  Di bidang pertanian, lanjut dia,  kurang lebih 80 persen lahan di NTT yang kering, namun potensi tanaman keras perkebunan seperti kakao, kopi, cengkeh, vanila, jambu mente, dan tanaman holtikultura.

Sementara di sektor peternakan, akan ditingkatkan menjadi ekspor daging beku (ikan) bukan ekspor sapi,  tetapi ekspor daging beku. Untuk ekspor daging beku di NTT, investor akan dikasi kesempatan dan ruang untuk membuka pabrik pengolahan daging dan ikan beku, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan daging beku di NTT akan diimpor sapi vagio dari Jepang dan Australia  dikawin silang dengan sapi NTT yang sudah dimulai dari Desa Oesao. (ade)

Berita lainnya