KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Progres fisik Pembangunan Gedung Perkuliahan Terpadu FKKH Undana Kupang hingga Senin, 25 November 2025 baru mencapai 50 persen dari rencana 65 persen, mengalami deviasi minus 15 persen.
Untuk mengejar ketertinggal fisik tersebut, pihak rekanan memberlakukan jam kerja lembur dengan sistem 3 shift.
Shift pertama dari jam 07.00 Wita – pukul 17.00 Wita (jam 5 sore), shift kedua, dari pukul 17.00 Wita – pukul 22.00 Wita (jam 10 malam) dilanjutkan shift ketiga dari pukul 22.00 Wita – jam 02 dini hari.
“Kami pacu 140 tenaga kerja yang ada dengan sistem shift itu bisa mempercepat progres fisik dari keterlambatan yang ada saat ini,” kata Kepro PT. Parosai – PT.Total Cakra Alam KSO, David Jacob kepada wartawan di lokasi proyek itu, Senin ( 25/11/2024).
David optimis, dengan cara sistem lembur seperti itu, minimal hingga akhir kontrak 31 Desember 2024 progres fisiknya bisa mencapai 80-85 persen.
“Kalau progres fisiknya di akhir kontrak 80-85 persen, maka kita bisa ajukan adendum perpanjangan waktu pelaksanaannya 90 hari ke depan untuk menuntaskan pekerjaan yang masih tersisa dengan sanksi denda. Saya optimis, 90 hari kalender kerja yang diberikan itu nanti bisa rampung 100 persen,” ujar David.
Untuk saat ini, lanjut dia, masih terkosentrasi di pekerjaan mekanik elektrik plambing dengan arsitektur.
Material yang sementara dalam perjalanan dari Surabaya menuju Kupang seperti plafon, kusen pintu, jendela dan lift.
Seperti diketahui, Pembangunan Gedung Perkuliahan Terpadu FKKH Undana Kupang setinggi 4 lantai dengan menggunakan lift itu akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 40.500.716.000.
Sesuai kontrak, waktu pelaksanaannya selama 224 hari kalender, terhitung sejak 22 Mei 2024 sampai dengan 31 Desember 2024. (red)