SETIAP pemimpin, memiliki keunggulannya masing-masing, baik soal karakter kepemimpinan maupun program kerja mengacu pada visi-misinya yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Begitu pun, Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang terus “mempercantik wajah” Kawasan Pantai Teres sebagai wujud komitmen Bupati Kupang, Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe sebagai implementasi dari gebrakan Revolusi 5-P di bidang pariwisata.
Penataan Kawasan Pantai Teres, yang terletak di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu, merupakan salah satu misi Bupati Kupang, Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam mendukung Revolusi 5 P di bidang kepariwisataan.
Pariwisata terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten Kupang sebagai pintu masuk untuk 4-P lainnya yakni, Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan. Penataan Kawasan Pantai Teres, yang saat ini sementara “didandani” oleh Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang mau menunjukkan bahwa apa yang telah dijanjikan oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe untuk mendongkrak dunia pariwisata, tidak saja sekedar retorika, tetapi benar-benar nyata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang, Pieter Charles Sabaneno,M.Si mengatakan, sektor pariwisata akan mendongkrak Revolusi 4 P lainnya di Kabupaten Kupang, dan itu merupakan harapan Bupati Kupang, Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe.
“Melalui promosi pariwisata, kita bisa menjual potensi lainnya, seperti hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil peternakan dan perikanan ke luar daerah atau ke luar negeri. Ketika Pariwisata,kita tonjolkan, maka otomatis 4 P lainnya seperti Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan bisa dipromosikan ke luar,”tandas Pieter.
Untuk mendukung Revolusi 5 P di bidang pariwisata, Bupati Kupang, Korinus Masneno juga mengharapkan dalam satu tahun ada satu lokasi pariwisata yang ditonjolkan. Sesuai dengan Program Bupati Kupang, Korinus Masneno pada tahun pertama kepemimpinannya menata Pantai Teres yang sudah dibangunnya mulai Tahun 2020.
Tahun 2021, Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang kembali mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar untuk penataan belasan obyek wisata di Kabupaten Kupang termasuk penataan Kawasan Pantai Teres, untuk menarik daya pikat pengunjung betah berwisata ke sana.
Untuk menambah estika Kawasan Pantai Teres, tahun ini Pemkab Kupang melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang membangun kolam renang, restaurant, jalan setapak berbentuk lingkar, menyediakan lokasi tropong untuk bisa melihat matahari terbit dan terbenam dari puncak Fatubraun termasuk melihat langsung ke negara tetangga seperti Australia dan Timor Leste.
Sepuluh lopo besar lainnya juga sudah dibangun di Pantai Teres. Jadi, walaupun cuacanya panas, para pengunjung bisa berteduh sambil bersantai bersama keluarga, teman atau sahabat lainnya.
Fasilitas lain yang sudah dibangun di sana, seperti air bersih yang sudah diolah dengan teknologi canggih dan bisa diminum langsung dari krannya yang sudah berjalan sejak awal tahun ini.
Listrik juga sudah ditangani oleh Dinas PUPR Kabupaten Kupang dan sudah menyala yang diambil langsung dari tiang milik PLN. Begitu pun, jalan menuju Pantai Teres sudah hotmix, sehingga tidak ada kendala lagi bagi pengunjung yang ingin berwisata ke sana.
Kawasan Pantai Teres tidak saja hanya terkagumdengan keindahan pantai dan batu warnanya, tetapi diharapkan ke depan ada suatu program terpadu lintas sektor, untuk mendukung Revolusi 4 P lainnya, yaitu Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan tersentral di sana.
Agar hal itu bisa terwujud, maka Pemerintah Kabupaten Kupang perlu menyiapkan anggaran ekstra untuk menyewa lahan milik masyarakat, sehingga ketika selesai masa jabatan, ada satu icon baru yang merupakan tanda mata atau kenang-kenangan untuk masyarakat Kabupaten Kupang.
Saat ini, Pemkab Kupang melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang sedang merencanakan untuk membuat balon udara yang besar yang bisa memuat 30-40 orang di dalamnya dengan ketinggian 30-40 meter untuk berfoto sambil melihat panorama Pantai Teres dan alam sekitarnya dari udara.
Para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara bisa juga menikmati keindahan Pantai Teres dari atas Gunung Fatubraun yang jaraknya kurang lebih 2 kilo meter dari Pantai Teres.
Di puncak Fatubraun itu, Pemkab Kupang melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang sudah menyediakan satu lopo besar, dan 5 lopo sedang untuk bisa duduk bersantai bersama keluarga, teman atau sahabat sambil minum kopi dan menikmati indahnya pemandangan Pantai Teres yang paling eksotis itu.
Di atas bukit itu juga nanti, Pemkab Kupang melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Kupang akan menempatkan sebuah teleskop/teropong, untuk bisa melihat secara keseluruhan keindahan Pantai Teres dan alam sekitarnya termasuk melihat negara tetangga Australia dan Timor Leste. Di tempat itu juga akan disediakan sejumlah aseroris dan pakaian adat, untuk bisa disewa pakai dan dibeli oleh para pengunjung.
Sedangkan, untuk tarif masuk Pantai Teres, menurut Kadis Pariwisata Kabupaten Kupang, Pieter Charles Sabaneno, belum ditetapkan karena belum diresmikan. Menurut rencana, Kawasan Wisata Pantai Teres akan diresmikan oleh Gubernur NTT akhir November 2021 mendatang.
Setelah dilakukan peresmian, maka otomatis ada peraturan bupati (Perbup) yang mengatur tentang tarif untuk kepentingan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kupang. Sedangkan, obyek-obyek wisata lainnya di Kabupaten Kupang sudah dipungut retribusi masuk sebesar Rp 2.000/per orang.
Kata Pieter, walaupun setiap tahun itu fokus satu obyek wisata, tetapi destinasi wisata lainnya di Kabupaten Kupang tetap diperhatikan sekitar 2 – 3 program tetap tersentuh.
“Contohnya, fokus program kita di Pantai Teres, tetapi di Pantai Liman juga sudah dibuat jalan setapak dan aula. Begitu juga di Tablolong dibangun aula besar sekaligus lopo-lopo yang bisa disewa untuk acara ulang tahun, pesta pernikahan dan lain-lain dengan harga terjangkau,”sebut Pieter.
Obyek wisata lainnya yang ditata Pemkab Kupang seperti lokasi Air Terjun Oenesu, Pantai Sulamanda dibangun penahan gelombang, dan Pantai Manikin dibangun dekker. “Jadi, walaupun fokus di salah satu obyek, tetapi obyek wisata lainnya juga tetap diperhatikan dengan dana pemeliharaan fasilitas,” tukasnya.
Menurut Pieter, untuk penataan keseluruhan obyek wisata di Kabupaten, minimal anggarannya sebesar Rp 5 miliar/tahun, sehingga bisa dibagikan untuk dana pemeliharaan dan pembangunan baru.
Tujuannya, supaya pengunjung tidak jenuh datang ke lokasi itu. Karena setiap dibangun fasilitas baru, pasti memperngaruhi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang membuat orang dari luar daerah dan luar negeri senang datang ke lokasi itu.
Karena letak Kabupaten Kupang berdekatan dengan Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT, maka Pieter berharap, obyek wisata yang ada harus dilengkapi dengan penginapan dan restaurant, ada ciri khas makanan lokal dan menyelenggarakan event-event tahunan yang merangsang para pengunjung datang, seperti pacuan kuda, napak tilas, panjat tebing dan lain sebagainya.
Event tahunan yang dilaksanakan di Kabupaten Kupang selama ini baru pacuan kuda. Tetapi, karena terkendala Covid-19 dihentikan sementara waktu. Mudah-mudahan ke depan, ada event- event baru yang bisa menarik para pengunjung untuk lebih banyak datang ke Kabupaten Kupang, harap Pieter. (Advertorial Kerjasama Prokopim Setda Kabupaten Kupang dengan NTT Pembaruan)