Categories Daerah Humaniora

Misi Utama Kristus Adalah Mewartakan Kabar Gembira Bagi Umat Allah

RUTENG, NTT PEMBARUAN.id–Pastor Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, RD. Stefanus Sawu usai pembagian Sembako kepada kaum disabilitas di Paroki Narang, Selasa (14/12/2021) mengatakan, misi utama Kristus adalah mewartakan kabar gembira bagi umat Allah.

Misi utama gereja adalah melanjutkan misi utama Kristus, yakni mewartakan kabar gembira atau kabar baik bagi segenap anggota gereja atau umat Allah. Oleh karena itu, kata dia, setiap anggota gereja termasuk kaum disabilitas harus mengalami kegembiraan atau keselamatan sebagai anggota gereja.

Tema yang diangkat dalam kegiatan itu “Pastoral Kasih Bagi Kaum Disabilitas”. Pastor Paroki ke-4 Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang itu mengatakan, dasar kegiatan pastoral tersebut merupakan implementasi dari program pelayanan Tahun Kasih 2021 sebagaimana spirit pelayanan Keuskupan Ruteng yaitu Omnia In Caritate, teristimewa bagi kaum yang berkebutuhan khusus.

“Paroki Narang sebagai bagian dari Gereja Keuskupan Ruteng, berusaha mengimplementasikan Program Pastoral Tahun Kasih 2021 ini dengan pelayanan dan perhatian khusus terhadap mereka-mereka yang berkebutuhan khusus”, kata Pastor Steve.

Beliau menambahkan, kaum disabilitas merupakan orang berkebutuhan khusus dan juga merupakan umat Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang yang membutuhkan perhatian dari umat Paroki Narang dan seluruh pengurus Gereja dan Dewan Paroki, sehingga baik keluarga maupun mereka yang hidupnya tidak beruntung merasa diperhatikan dan merasakan kepedulian dari umat lainnya.

“Umat yang berkebutuhan khusus/disabilitas adalah bagian dari umat Paroki yang mesti diperhatikan oleh sesama warga Paroki (Pengurus Gereja/Dewan Paroki), sehingga yang berkebutuhan khusus dan anggota keluarganya merasa diperhatikan oleh sesama warga Paroki,” tukasnya.

Senada dengan itu, Staf Lapangan Seksi Pastoral Sosial Orang Berkebutuhan Khsusus (PSOBK) Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang, Bernadus Gatot Paino, mengatakan kegiatan pembagian Sembako kepada kaum difabel di Paroki Narang merupakan wujud aksi nyata

Pelayanan Kasih Tahun 2021 yang merupakan Tahun Pelayanan Pastoral Keuskupan Ruteng.
“Kegiatan pembagian Sembako ini adalah wujud nyata kepedulian gereja kepada kaum difabel yang ada di Paroki Narang.

Kegiatan ini juga merupakan pengejawantahan dari Pelayanan Pastoral Kasih Tahun 2021 Keuskupan Ruteng”, kata Gatot.

Selain sumbangan dari umat, bantuan itu juga datangnya dari Romo Robert Pelita, selaku Ketua Komisi Pastoral Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Ruteng, Keluarga Besar SAMSAT Kabupaten Manggarai dan Program Community Based Rehabilitation (CBR) Yayasan Karya Murni Ruteng.

Bantuan yang diberikan berupa gula pasir, sabun mandi, susu dan telur.

Koordinator Lapangan Program Community Based Rehabilitation (CBR) Yayasan Karya Murni Ruteng, Sebastianus Hanu mengatakan sejak awal dalam pelayanan terhadap kaum disabilitas dalam program CBR fokus pada beberapa kegiatan antara lain, upaya kampanye kesadaran umat/ masyarakat akan pentingnya menjaga solidaritas sesama umat sebagai citra Allah yang setara, upaya memandirikan kaum disabilitas melalui pelatihan keterampilan dan bantuan alat bantu.

“Selaku Koordinator Lapangan Program CBR, saya menyampaikan apresiasi kepada PSOBK Paroki Narang yang telah melakukan kegiatan nyata berupa pembagian Sembako kepada umat. Ini adalah bagian penting dalam menjaga solidaritas sesama umat sebagai citra Allah”, tutur Bastian.

Beliau berharap agar sistem atau kelembagaan melakukan kegiatan secara berkelanjutan dalam melayani kaum disabilitas yang ada di Paroki Santa Maria Bunda Segala Bangsa Narang.

Ia berharap, agar tetap menjaga kerja sama yang baik dengan semua stakeholder yang memiliki kepedulian yang sama terhadap kaum disabilitas dengan spirit yang sama yakni Venerate Vitam.

“Melalui PSOBK ini diharapkan bahwa secara sistem/ kelembagaan ada kelanjutan dalam pelayanan terhadap sahabat disabilitas di tingkat Paroki. Kegiatan dengan pendekatan CBR ini perlu melibatkan banyak pihak dan berjejaringan. Dalam semangat nasional, gerakan disabilitas menuju masyarakat inklusif kita terus mendorong agar semua pihak terbuka dengan keberagaman di lingkungan umat/ masyarakat. Yayasan Karya Murni di bawah motto “Venerate Vitam”. Hargailah kehidupan terus bergerak untuk menciptakan suatu tatanan kehidupan yang penuh solidaritas, saling mendukung dan saling menghargai sebagai sesama manusia”, tutupnya. (fon/*)

Berita lainnya