Kontingen Pesparani Nasional II 2020 Papua Barat Siap Hadir di Kupang

KUPANG, NTT PEMBARUAN.com- Sebanyak 700 peserta yang masuk dalam kontingen  Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) Nasional II Tahun 2020 dari Provinsi Papua Barat siap hadir di Kupang untuk mengikuti 13 mata lomba yang dipertandingkan sejak 28 Oktober –1 November 2020 mendatang.

Menurut rencana, rombongan Pesparani Nasional II Tahun 2020  Papua Barat ini akan mencarter langsung pesawat dari Monokwari, Papua Barat ke Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur pada saat itu.

Ungkapan kesiapan itu disampaikan Ketua LP3KD Papua Barat,  Dr. Robert K. Hammar, S.H,M.H,M.M saat menemui Panitia Pesparani Nasional II Tahun 2020 di Sekretariat Pesparani  Gedung  FKUB Jalan El Tari Kupang, Rabu (18/2/2020).

Ikut dalam rombongan yang dipimpin langsung Ketua LP3KD Provinsi Papua Barat, Dr. Robert K.Hammar, S.H,M.H,M.M, yakni Ketua Penasehat LP3KD Provinsi Papua Barat,  Abia Ulu, Ketua LP3K Kabupaten Kaimana, Martinus Furima,S.H, Ketua I, Dr. Abraham Yumte, S.Ag, S,Th serta penasehat yang adalah Ketua Paguyuban Flobamora Provinsi Papau Barat, Clinton Tallo bersama 2 wartawan.

Mereka diterima oleh Ketua LP3KD Provinsi NTT, Frans Salem, SH, M.Hum dan Panitia Pesparani 2020,  yakni Sekretaris Umum Panitia, Jacobus Kleden bersama John Dekresano, Karolus Buang Lera, Hali Lanan Elias, Elias Djoka, Remus Fernandes, Staf Sekretariat dan Sekretaris Bidang Promosi dan Publikasi, Fidelis Nogor.

Kedatangan Tim LP3KD Provinsi Papua Barat ini untuk berkoordinasi dengan Ketua LP3KD NTT, Frans Salem dan Panitia Pesparani Nasional II 2020 terkait kesiapan Kupang, Nusa Tenggara Timur sebagai tuan rumah Pesparani Tingkat Nasional Tahun 2020.

Pada kesempatan itu, Ketua LP3KD Provinsi Papua Barat, Dr. Robert K.Hammar memberi apresiasi dan dukungan terhadap Ketua LP3KD NTT dan Panitia Nasional dari Provinsi NTT yang telah bekerja keras menyukseskan event tersebut.

Baginya, datang ke NTT adalah sebuah kehormatan karena bertemu sesama saudara serumpun Melanesia dan tentu adalah sebagai sesama saudara dalam Tuhan. Sebab, selama ini mereka hanya bisa melihat NTT dalam pemberitaan media, namun lewat event Pesparani Nasional 2020, maka sesama saudara dari Papua Barat dan Papua akan datang dengan full tim dan mengikuti semua 13 mata lomba yang dipertandingkan nanti.

Ia menyebutkan, total peserta yang mengikuti lomba hanya 260 orang, namun dipastikan mereka akan datang lengkap dengan panitia, pendamping dan kelompok penggembira sekitar 700 orang.

Rombongan dari Papua Barat akan dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan bersama Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, Uskup Sorong – Monokwari, Mgr. Datus Hilarion Lega,Pr bersama 15 orang pastor,Sekda Papua Barat, Nathaniel Mandacan dan  juga lagi berkordinasi dengan Ketua DPRD Provinsi Papua Barat, Pangdam, Kapolda Papua Barat dan beberapa petinggi lintas agama.

Doktor Robert yang adalah Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Papua Barat itu menyatakan kesanggupan Tim Papua Barat untuk berpartisipasi mengenakan pakaian adat Papua Barat dalam festival tenun nusantara, mengikuti parade dan ekspo, kesiapan untuk bernyanyi Haleluya Handel serta melibatkan OMK Papua Barat dalam forum temu milenial Orang Muda Katolik Nusantara dan berbagai kegiatan yang dirancang panitia.

Pada kesempatan yang sama Ketua LP3K Kabupaten Kaimana, Martinus Furima,S.H mengatakan, Tim Papua Barat siap hadir full tim dan siap datang berpesta di Kupang. “Target kita bukan jadi juara, tapi kami 700 orang wakil dari 13 kabupaten dari Papua Barat mau hadir di Kupang untuk bertemu saudara kami untuk berpesta bernyanyi bergembira bersama,” ujar  Martinus seraya mengatakan bahwa Papua Barat siap menyumbangkan fasilitas bel terbaik untuk peserta lomba yang sudah didesain khusus untuk sebuah perlombaan kelas nasional.

Sementara Pdt. Abraham, S,Th pada kesempatan itu menyampaikan kesan luar biasa bagi NTT yang baru kali ini didatanginya. “Senang bisa datang ke NTT. Bangga Ketua Flombamora di Kabupaten Kaimana dan Papua pernah memakaikan kami topi khas NTT yang menjadi motivasi untuk datang di Kupang,”ujarnya.

Di Papua Barat, kata dia, antar gereja katolik dan protestan bersatu membangun persaudaraan sejati melalui event- event rohani dengan membentuk pengurus dan panitia bersama.

Pertemuan LP3KD Provinsi Papua Barat dengan LP3KD Provinsi NTT selaku tuan rumah Pesparani Nasional II Tahun 2020 di Sekretariat Pesparani  Gedung  FKUB Jalan El Tari Kupang, Rabu (18/2/2020).  (Foto : Fidelis Nogor/Sekretaris Bidang Promosi Publikasi dan Dokumentasi Pesparani Nasional II Tahun 2020)

Sementara itu, Ketua LP3KD NTT, Frans Salem dihadapan delegasi  Tim Pesparani Nasional II Tahun 2020 dari Provinsi Papua Barat menjelaskan, bahwa sebagaimana daerah dengan mayoritas penduduk kristen terbesar di Indonesia, Provinsi NTT sangat berterimakasih karena ditunjuk KWI Pusat sebagai Tuan Rumah Pesparani Tingkat Nasional Tahun 2020 yang akan digelar di Kupang tanggal 28 Oktober – 1 Nopember 2020.

Meski bernuansa rohani gerejawi katolik, kata dia, Pesparani Tingkat Provinsi NTT dan Tingkat Nasional menjadi ajang meningkatkan silaturahmi dan persaudaraan nasional. Untuk itulah event Pesparani bukan hanya milik umat katolik, tetapi milik semua umat lintas agama, gereja, pemerintah dan wakil rakyat di DPRD.

Untuk menyukseskan Pesparani Nasional 2020 dengan tema “Mewudujkan Persaudaraan Sejati Untuk Indonesia Maju” tersebut maka sebagai provinsi yang ramah dengan tagline Nusa Terindah Toleransi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat telah menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Provinsi NTT, Haji Jamaludin Ahmad sebagai Ketua Umum Panitia Pesparani Nasional dibantu oleh Ketua Panitia Pelaksana Pesparani Nasional II 2020, Sinun Petrus Manuk, Sekretaris Jacobus Kleden serta jajaran Panitia yang melibatkan unsur pemerintah, tokoh agama, umat lintas agama, tokoh politik dan masyarakat luas termasuk pers untuk mempersiapkan penyelenggaran kegiatan dimaksud.

Adapun beberapa langkah persiapan yang telah dilakukan Tim LP3KD Provinsi NTT dengan Panitia Provinsi  NTT, yakni beraudiensi dengan Gubernur NTT, Uskup Agung Kupang, Kapolda dan Danrem, bertemu dengan Komisi VIII DPR RI, Menteri Agama dan Wakil Preisden K.H. Ma’aruf Amin pada awal Februari 2020.

Selaku tuan rumah, Gubernur NTT juga sudah menyurati Presiden Joko Widodo untuk membuka Pesparani Tingkat Nasional di Kupang pada tanggal 28 Oktober 2020 dan Wakil Presiden K.H.Ma’aruf Amin untuk menutup Pesparani Nasional pada tanggal 1 November 2020.

Saat ini, kata Frans,  Panitia juga telah meluncurkan Sayemabra Logo dan Mars Pesparani Nasional 2020, mempersiapkan Stadion Oepoi dan GOR Oepoi untuk pembukaan dan penutupan pesparani, persiapan venue lomba di Gereja GMIT Paulus Kupang, Gereja Katolik Santa Maria Asumpta, Aula El Tari, dan Taman Doa Oebelo untuk persiapan temu Orang Muda Katolik (OMK) Nusantara.

Panitia juga telah berkordinasi dengan Pemerintah Kota Kupang untuk penataan kota dan pembenahan destinasi wisata, persiapan hotel dan akomodasi lainnya untuk mernyambut tamu yang diperkirakan mencapai 12.000 orang.

Selain itu, panitia telah merancang beberapa kegiatan penunjang antara lain parade kebhinekaan dari Gedung Sasando Kantor Gubernur menuju Stadion Oepoi,  festival sarung nusantara melibatkan 30.000 orang peserta dan menyanyikan lagu Haleluya Hendel secara masal 20.000 orang untuk memecahkan Rekor MURI, menggelar malam milenial OMK di Oebelo sebagai ajang pertemuan orang muda se- Indonesia, pameran ekspo nusantara,dan  panggung hiburan/ kesenian mural.

Terhadap semua rencana kegaitan ini, panitia membutuhkan dana sekitar kurang lebih Rp 70 miliar untuk membiayai fasilitas akomodasi, konsumsi dan trasportasi lokal untuk 12.000 peserta dan tamu undangan, penataan venue lomba dan beberapa fasilitas lain untuk menyukseskan event akbar itu nanti.

Turut hadir dalam kunjungan delegasi Pesparani Nasional II 2020 dari  Papua Barat kali ini adalah 2 putra NTT, yakni Pembina LP3KD Papua Barat, Abia Ulu, seorang putra Alor yang kini menjabat Kepala Badan Keuangan Provinsi Papua Barat dan juga Ketua Paguyuban Flobamora di Papua Barat, Clinton Tallo, kelahiran Kabupaten Rote Ndao. (ade)

Bagikan