Categories Daerah Humaniora

Gubernur NTT Letakan Batu Pertama Pembangunan Aula Gereja St. Marthinus Nangororo

MBAY, NTT PEMBARUAN.id- Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Aula Gereja St. Marthinus Nangaroro, Kabupaten Nagekeo,  Selasa (25/5/2021)

“Saya Gubernur NTT meletakan batu pertama menandakan dimulainya pembangunan Gedung Aula Gereja St. Marthinus Nangaroro,” kata Gubernur Laiskodat melalui siaran pers Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Selasa (25/5/2021).

Kata Gubernur Laiskodat, sebagaimana yang disampaikan Romo Daslan, Pr, Vikep Bajawa Keuskupan Agung Ende dalam khotbahnya mengatakan, pembangunan ini terjadi karena ada kolaborasi antara Tuhan, komunitas dan pemerintah.

Pembangunan aula itu, tidak hanya berlandaskan pada kekuatan dan kehebatan sendiri, tetapi harus berdasarkan kekuatan dan kebesaran Allah,” ungkap Gubernur Viktor.

“Dalam proses pembangunan ini, silahkan mengajukan proposal kepada pemerintah, kepada gubernur dan bupati, untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan pengganggaran yang berlaku.  Sesudah acara ini, kami juga mohon pamit untuk melanjutkan perjalanan ke Moni, Kabupaten Ende.  Ingatlah, meskipun saya tidak ada lagi di sini, yakinlah badan, jiwa dan roh kami tetap ada disini,” ungkapnya.

Gubernur Laiskodat tetap konsisten melaksanakan amanah masyarakat untuk membangun NTT hingga Tahun 2023 dan merespon atas kebutuhan masyarakat akan model kepemimpinan untuk dilanjutkan ke periode kedua.

“Setiap tahun pasti saya bersama rombongan akan terus ke lapangan dan model kunjungan kali ini, saya mengajak para kepala dinas tidur di tengah masyarakat agar mereka juga paham dengan kondisi masyarakat NTT, kunker selanjutnya kita akan seperti ini,” ujar Gubernur Viktor.

Terkait keinginan masyarakat yang dipesankan Camat Nangaroro untuk meminta dirinya maju lagi ke periode kedua nanti,  kata Laiskodat,  membangun di NTT mesti dihitung baik-baik.

“Saya bersyukur dipercaya masyarakat, akan tetapi kita lihat saja nanti, kalau saat itu  kesehatan masih prima, Tuhan masih memberi kekuatan untuk mengelilingi NTT seperti saat ini yah kenapa tidak, tapi harus juga rasional,” jawab Gubernur Laiskodat.

Pada tempat yang sama, Romo Daslan, Pr, Vikep Bajawa Keuskupan Agung Ende, mengatakan pembangunan aula ini bukan kemauan atau kehendak satu orang melainkan kemauan seluruh umat Paroki Gereja St.Marthinus Nangaroro.

“Aula ini tidak akan kuat jika batu yang diletakkan bukan batu iman. Bukan hanya di atas batu, pasir, dan semen, tetapi gedung itu harus dibangun di atas dasar kasih dan kebersamaan. Kehadiran Gubernur NTT dan Bupati Nagekeo sebagai bentuk dukungan dari pemerintah atas apa yang dikerjakan umat dan masyarakat,” tukasnya.

Sementara Ketua Panitia Pembangunan Aula St. Marthinus Nangaroro, Thomas Tiba dalam sambutannya mengatakan, pembangunan itu direncanakan oleh manusia, tetapi direstui oleh Tuhan.

Ia mengatakan, masyarakat dan jemaat sangat bersyukur atas kehadiran Bapak Gubernur dan Bupati yang dapat membantu Jemaat Allah dalam membangun gedung itu karena jemaat adalah utusan Allah yang harus diperhatikan pemerintah.

Pembangunan aula itu menelan anggaran sebesar Rp 3 miliar bersumber dari partisipasi umat sebesar Rp 2 miliar, minus sebesar Rp 1 miliar. “Oleh karena itu, sebagai rakyat saya sampaikan ini agar bisa dibantu oleh Gubernur dan Bupati,” pintanya.

“Masyarakat kami di sini yang disampaikan melalui Camat Nangaroro, sangat merindukan sosok pemimpin seperti Bapak Gubernur dan Bapak Bupati, sehingga masyarakat setempat meminta Bapak Gubernur dan Bupati melanjutkan kepemimpinanya pada periode kedua nanti”,  kata Thomas yang juga Anggota DPRD Nagekeo itu. (red/*)

Berita Terbaru