KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Unit Pelaksana Teknis Daerah Latihan Kerja (UPTD LK) Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus membekali masyarakatnya berbagai ketrampilan di bidangnya masing-masing, untuk siap ditempatkan dimana saja, baik di wilayah NTT, maupun di luar NTT termasuk ke luar negeri.
“Tugas kami hanya menyiapkan skill-nya saja,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Latihan Kerja (UPTD LK) Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Charles B.M.Foeh kepada media ini di ruang kerjanya, Jumat (23/10/2020).
Terkait kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) itu, dari tahun ke tahun UPTD LK terus melakukan pelatihan tenaga kerja bagi masyarakat di NTT, khususnya mereka-mereka yang masih berusia produktif dari 19 -35 tahun.
Tugasnya, tidak saja hanya memberikan pelatihan kepada masyarakat. Tetapi, untuk menghasilkan manusia yang hebat dalam keahliannya perlu dilakukan uji kompetensi bagi mereka yang sudah dilatih.
Mereka yang lulus tes kompetensi itu akan diberikan sertifikat yang dikeluarkan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebuah lembaga independen yang dibentuk pemerintah untuk melaksanakan ketentuan pasal 18 ayat (5) Undang-Undang (UU) Nomor : 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Tahun 2019 lalu, dari 1.500 peserta yang dilatih di UPTD LK-nya, yang lulus tes kompetensi hanya 700 orang dari berbagai bidang, seperti menjahit, meubeler, otomotif jurusan junior sepeda motor dan beberapa bidang lainnya.
Tahun ini, pihaknya sedang melakukan pelatihan 128 orang dari berbagai bidang, seperti pelatihan otomotif jurusan mekanik junior mobil, pelatihan pengalasan (sistem pengalasan 3G), pelatihan komersial kukri yang menjurus pada makanan kerjasama dengan Hotel Swiss Bell Kupang.
Pelatihan kecantikan kulit dan rambut, pelatihan basic office (pelatihan berbasis komputer,red), pelatihan pembuatan roti dan kue,dan pelatihan anyaman semuanya dipusatkan di UPTD LK yang saat ini sementara dalam tahap pembekalan dilanjutkan teorinya nanti mulai tanggal 26 Oktober 2020.
“Saya dengan teman-teman sudah bertekad tanggal 12 Desember 2020 akan dilaksanakan uji kompetensi bagi 128 para peserta yang mengikuti pelatihan ini. Kita belum bisa merekomendasikan nama-namanya karena pelatihannya sementara berjalan. Pengalaman sebelumnya, dalam perjalanan latihan ada yang keluar, sehingga kita rencananya satu minggu sebelum selesai pelatihan baru direkomendasikan nama-namanya untuk mengikuti uji kompetensi dan mereka yang dinyatakan lulus akan mendapat sertifikat dari BNSP,” tukasnya.
Para peserta yang mengikuti pelatihan itu tanpa dipungut biaya, malahan diberi uang transport, mendapat asuransi, makan siang, dikasi baju seragam pelatihan dan mendapat sertifikat.
Rencana ke depannya, tidak saja hanya memberi pelatihan, tetapi juga disiapkan bantuan stimulan kepada para peserta yang sudah mengikuti pelatihan sebagai modal awal untuk memulai usahanya sekaligus memberi motivasi kepada para peserta. (ade)