BA’A, NTT PEMBARUAN.id- Jumat, 27 September 2024, Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Rote Ndao (RoNda).
Penjabat Gubernur Andriko bertolak dari Pelabuhan Tenau Kupang menggunakan Kapal Cepat Cantika Bahari dan tiba di Pelabuhan Pantai Baru, Rote Ndao sekitar pukul 11.40 Wita.
Di sana, Penjabat Gubernur Andriko disambut oleh Penjabat Bupati Rote Ndao, Odermaks Sombu, SH,MH dengan pengalungan kain adat Rote Ndao dan Topi Ti’i Langga.
Selanjutnya, dilakukan tatap muka bersama para Camat, Lurah, Kepala Desa dan Tenaga Kesehatan se-RoNda yang berlangsung di Auditorium Kantor Bupati RoNda, Jumat (27/9/2024).
Hadiri dalam tatap muka itu, Penjabat Bupati Rote Ndao, Odermaks Sombu, SH, MH, unsur Forkopimda Kabupaten Rote Ndao, Sekretaris Daerah Kabupaten Rote Ndao, Drs. Jonas M. Selly, MM, dan Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Rote Ndao.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Susanto dalam arahannya menjelaskan beberapa point urgen terkait isu-isu strategis nasional yang menjadi tugas bersama untuk dilaksanakan dan diselesaikan mulai dari pengamanan penyelenggaraan proses pilkada, penanganan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Tugas pertama dari Penjabat Kepala Daerah di wilayahnya masing-masing yaitu memfasilitasi dan mengamankan jalannya proses Pilkada dengan baik, lancar, tertib dan aman. Boleh berkompetisi, tetapi harus dengan damai tidak boleh ada kekacauan, pertikaian dan pastikan semua berjalan dengan baik. Ini yang saya pesankan kepada Penjabat Bupati, para Camat, Lurah dan Kepala Desa, tetap jaga netralitas ASN di wilayah kerjanya,” ujar Andriko.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa di wilayah NTT masih tergolong tinggi terkait stunting, kemiskinan dan kemiskinan ekstrem sehingga menjadi perhatian semua pihak dalam menyelesaikannya.
“Pendidikan perempuan masih rendah, rasio tenaga kesehatan juga belum merata, penyediaan air bersih juga belum merata sehingga ini adalah point-point yang harus kita urai dan dengan tugas masing-masing harus kita selesaikan bersama,” uangkap Pj. Gubernur NTT.
Kata Andriko, kemarin Wakil Presiden telah memberikan insentif fiskal untuk penghapusan kemiskinan ekstrem salah satunya kepada NTT.
“Gunakan dan manfaatkan sebagai kekuatan yang bisa kita sinergikan,” kata Andriko Susanto.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Gerakan Kemanusiaan Penanganan Stunting dan kemiskinan ekstrem yang digagas oleh Pemerintah Provinsi NTT, dalam pelaksanaannya sangat dibutuhkan kerja kolaborasi dari semua stakeholder, semua pihak mulai dari tingkatan paling bawah agar penanganan persoalan strategis ini bisa ditangani hingga tuntas.
“Pertama itu pihak swasta, dimana yang bisa menggerakkan itu adalah para pemimpin wilayah dengan melihat para pihak swasta untuk diajak ikut serta membantu mendukung penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem dengan berbagai cara. Selanjutnya pemerintah dan seluruh unsur Forkopimda yang memiliki sumber daya ikut memberdayakan potensi yang ada di wilayah masing-masing dengan fokus utama menghapuskan kemiskinan ekstrem dan stunting,” jelas Pj. Gubernur Andriko.
Berikutnya, para komunitas atau asosiasi-asosiasi seperti Kadin dan lain-lain.
“Semua itu kita bisa ikutkan dalam gerakan ini dengan membagi _by name by address_ dimana masing-masing dari kita bertugas dan memiliki tanggung jawab sebagai orang tua asuh para anak dengan resiko stunting, untuk kita atasi bersama. Pendidikan harus kita perhatikan, selalu dialokasikan dan diberikan bantuan sehingga kualitas pendidikan benar-benar kita tingkatkan,” papar Andriko.
Pj. Gubernur Andriko Susanto menerangkan bahwa pemanfaatan berbagai media untuk pemberitaan dan penyebarluasan informasi diharapkan dapat menyuarakan bahwa NTT sedang bergerak membuat Gerakan Kemanusiaan Penangganan Stunting dan kemiskinan ekstrem. Menurutnya, semangat kerja kolaborasi harus disuarakan sehingga penurunan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim dapat tuntas teratasi.
Kemudian bantuan-bantuan dari pemerintah juga diharapkan bisa dialokasikan ke bidang lain yang membutuhkan seperti pengembangan pariwisata dan pendidikan, tetapi semua itu diharapkan harus fokus efektif dan efisien sehingga tepat sasaran, harap beliau.
Sementara itu, Penjabat Bupati Rote Ndao, Odermaks Sombu memberikan apresiasi atas kunjungan kerja Pj. Gubernur NTT.
Ia melaporkan berbagai program yang telah dilakukan untuk mencegah dan mengatasi berbagai persoalan di Kabupaten Rote Ndao.
“Selamat datang untuk Bapak Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto di Bumi Nusa Lontar, Rote Ndao. Sebuah kehormatan bagi kami atas waktu dan kesempatan Bapak Pj. Gubernur atas kunjungannya ke Kabupaten Rote Ndao,” ucap Pj. Bupati Sombu.
Beberapa capaian pembangunan yang telah dilakukan di Kabupaten Rote Ndao selama beberapa waktu terakhir, diantaranya Pemerintah Kabupaten Rote Ndao berhasil menorehkan berbagai prestasi di bidang kesehatan seperti meraih penghargaan _Universal Health Coverage (UHC) Wward_ tahun 2024 dari Wakil Presiden RI.
Selanjutnya, Pemkab Rote Ndao mendapat penghargaan 100 % rekam medis elektronik (RME) Puskesmas Terintegrasi Satu Sehat Tahun 2024 dari Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, Pemkab Rote Ndao juga menorehkan capaian positif dalam pencegahan dan penanganan stunting dengan meraih peringkat 1 pelaksanaan 8 aksi kovergensi stunting Tahun 2024 dari Pemerintah Provinsi NTT.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, Pemkab Rote Ndao berhasil meraih penghargaan pada tiga kategori dalam Anugerah Merdeka Belajar Tahun 2024 yakni kategori transformasi pembelajaran, transformasi pengelolaan pendidikan dan transformasi anggaran pendidikan.
Ia mengharapkan kerjasama yang baik antara semua pihak untuk menciptakan perubahan yang positif di Rote Ndao.
“Kami pihak kabupaten juga terus mengharapkan kolaborasi kerja, dukungan dan sinergitas dari Pemprov NTT dan seluruh pihak dalam upaya pengawasan dan evaluasi terhadap program-program bantuan agar tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal kepada seluruh masyarakat.” ucapnya.
Kegiatan itu dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT berupa kuota Bansos beras kemiskinan ekstrem Kabupaten Rote Ndao sebanyak 377 KK masing-masing 20 kg per KK dengan total beras 7,54 ton.
Kedua, bantuan penanganan stunting untuk 3.733 KK. Bantuan stunting diberikan secara periodik setiap 3 bulan dengan rincian masing-masing per KK menerima 3 ayam beku dan 30 butir telur ayam.
Ketiga, bantuan benih dan sarana produksi berupa bantuan irigasi perpompaan sebanyak 7 unit, bantuan irigasi perpipaan sebanyak 12 unit, bantuan pompa air refocusing sebanyak 22 unit, bantuan pompa air ABT sebanyak 308 unit, bantuan benih padi PAT seluas 245 Ha. Bantuan benih padi biofortivikasi seluas 350 Ha, bantuan benih jagung komposit seluas 100 Ha, bantuan benih hortikultura seluas 4,5 Ha. Bantuan Handsprayer, bantuan combine harvester, bantuan traktor roda dua, bantuan traktor roda empat
Keempat, bantuan pendidikan yang bersumber dari DAK dan DAU Spesifik Grant T.A. 2024 bagi 7SMA/SMK se-Kabupaten Rote Ndao berjumlah Rp. 7.030.817.000,- dengan rincian sbb :
- SMAN 1 Pantai Baru dengan Pagu Dana Rp 2.295.227.000 (DAK Fisik T.A. 2024)
- SMA Kristen Siloam Ba’a dengan Pagu Dana Rp 2.073.994.000,- (DAK Fisik T.A. 2024)
- SMAN 1 Lobalain dengan pagu dana Rp 2.109.096.000,- (DAK Fisik T.A. 2024)
- SMKN Pantai Baru, SMAN 1 Rote Tengah, SMAN 1 Rote Timur dengan Pagu Dana Rp 552.500.000,- (Peralatan Praktek dan Buku yang bersumber dari DAU Spesifik Grant).
(Biro Adpim NTT/red)