KUPANG, NTT PEMBARUAN.id–Secara umum rata–rata progres fisik untuk 157 paket jalan dan jembatan di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2022 sudah 80,65 persen.
“157 paket itu termasuk 3 paket jembatan dan sisanya paket jalan nasional dan supervisi,” sebut Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto kepada wartawan di Kantor BPJN NTT, Sabtu (3/12/2022).
Tiga jembatan yang dikerjakannya itu tersebar di Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Flores Timur.
Sementara realisasi pencairan keuangannya 73,01 persen.
“Kontrak kita sampai dengan 31 Desember 2022. Kita berharap, semua bisa selesai tepat waktu,” harapnya.
Terkait kendala di lapangan, Junianto mengaku, kendalanya hanya cuaca, seperti hujan yang terjadi saat ini.
Junianto juga menginformasikan, akibat hujan di awal Desember 2022 sekitar 25 titik yang terkena longsor di ruas jalan Nasional di sektor Timur Perbatasan Timor Leste dengan Indonesia.
Untuk mengantisipasi kejadian bencana seperti itu, pihaknya selalu menyiapkan alat berat koordinasi dengan penyedia jasa untuk penanganan daruratnya atau penanganan sementara.
Sedangkan, untuk penanganan permanennya, kata Junianto, akan diusulkan Tahun 2023.
Ia juga menyebutkan, panjang jalan Nasional di NTT 1.854, 13 kilo meter, yang mantap 94,59 persen di triwulan I Tahun 2021.
Selanjutnya, semester II Tahun 2022 yang mantap 95, 17 persen, rusak ringan/rusak berat 4,83 persen setara dengan 89, 49 kilo meter,
Kata Junianto, di Tahun 2022 ada penambahan panjang jalan Nasional lagi sekitar 300-an kilo meter yang sebelumnya masuk dalam status jalan strategis Nasional menjadi jalan Nasional di sektor Timur dan sektor Barat perbatasan Timor Leste–Indonesia.
Dengan penambahan itu maka total panjang jalan Nasional yang sebelumnya 1.854,13 kilo meter bertambah menjadi 2000-an kilo meter, sebut Junianto. (red)