KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum (Kabid Dimenum) Dinas P dan K Provinsi NTT, Ayub Sanam kembali mengingatkan kepala sekolah dan guru-guru SMA Negeri 9 Kota Kupang, untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan di lingkungan sekolah, perlu meningkatkan ibadah bersama di sekolah tersebut.
“Saya minta bapa ibu guru, tingkatkan ibadah bersama di sekolah, supaya rasa kekeluargaan, cinta Tuhan, dan cinta sesama terus ada di sini,” pinta Ayub saat menghadiri Ibadah Syukur Ulang Tahun Ke-19 SMA Negeri 9 Kota Kupang, Selasa (25/10/2022).
Ayub berpesan, untuk SMAN 9 Kota Kupang tidak boleh ada lagi kekerasan, baik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa maupun siswa terhadap guru.
Kenapa terjadi kasus penganiayaan guru di SMAN 9 Kota Kupang, kata Ayub, karena anda (siswa,red) tidak menghargai orangtua anda yang ada di sekolah ini. Percuma belajar agama, kalau tidak melakukan itu.
Dari semua hukum Tuhan itu, yang lengkap dengan sanksinya, menurut Ayub, adalah hukum ke-4, yaitu hormatilah ayah ibumu supaya umurmu panjang.
“Saya minta bapa ibu guru, tingkatkan ibadah bersama di sekolah, supaya rasa kekeluargaan cinta Tuhan, dan cinta sesama terus ada di sini,”imbuhnya.
Ia juga tidak mau waktunya hanya habis mengurus masalah di SMAN 9 Kota Kupang saja, karena masih ada 963 sekolah lainnya di NTT yang harus dia tanganinya.
“Saya minta kepala sekolah dan guru-guru, mari kita hentikan kasus-kasus kekerasan yang ada di sekolah ini. Bapa ibu guru, anak-anak sekalian menjadi duta yang baik untuk menunjukkan kepada sekolah-sekolah yang lain, bahwa SMAN 9 Kota Kupang itu rasa kekeluargaannya tinggi. Saya minta bapa ibu guru, layanilah anak-anak yang ada dengan cinta kasih seperti melayani anak-anak sendiri di rumah, dengan cinta kasih. Anak-anak harus menjadi duta perdamaian bukan termasuk dalam kelompok-kelompok anak-anak yang membuat onar di sekolah ini,” pesan beliau.
Semoga dengan ulang tahun ke-19 ini, SMAN 9 Kota Kupang akan menjadi lebih baik, lebih dewasa dan anak-anak yang dihasilkan dari sekolah ini menjadi anak-anak yang luar biasa karena kepala sekolah dan gurunya semuanya baik, tutupnya.
Pada tempat yang sama, Kepala SMAN 9 Kota Kupang, Adelgina N. Liu,S.Pd mengungkapkan, hari ini, 25 Oktober 2022 , SMAN 9 Kota Kupang memasuki usia ke -19 Tahun. Perjalanan waktu yang dilewati, banyak cerita, banyak kenangan, banyak perolehan yang mengenangkan maupun yang tidak mengenangkan, baik dari guru, siswa maupun semua orang yang ada di sini, orang dewasa dan peserta didik.
Sebagai wadah, untuk membentuk seorang anak manusia, dari masa pancaroba menjadi dewasa dalam bertutur kata, berpikir, bertingkah laku, di lembaga ini, kata Adel, ada 74 orang dewasa yang dianggap sebagai orangtua kedua setelah orangtua pertama di rumah siswa/i masing-masing.
“Sebagai orangtua di lembaga ini, kami melakukan peran kami masing-masing, ada yang berperan sebagai guru, ada yang berperan sebagai pegawai, cleaning service, dan security. Semua peran ini dituntut untuk dilakukan dengan baik bagi 806 orang siswa/peserta didik. Peserta diddik ini, diminta oleh orangtua wali dalam kurun waktu yang berbeda-beda, ada yang satu tahun, ada yang 2 tahun dan ada yang 3 tahun untuk Tahun Pelajaran 2022/2023,” sebut Adel.
“Dari semua perbedaan yang ada, kami bapak ibu guru dengan latar belakang yang berbeda-beda dan siswa/i dengan latar belakang yang berbeda-beda. Semuanya ini akan kami akhiri dengan selembar kertas yang berharga nilainya yang kita namakannya dengan ijasah,” terang dia.
Dalam kertas itu, lanjut dia, ada tertulis, apa yang dilakukan siswa/i selama kurang lebih 3 tahun belajar di SMAN 9 Kota Kupang.
“Kami keluarga besar SMAN 9 Kota Kupang, merasa bersyukur karena 3 tahun terakhir ini SMAN 9 Kota Kupang bukan lagi menjadi sekolah pinggiran atau terpinggirkan, tetapi menjadi sekolah yang menjadi impian. SMAN 9 Kota Kupang berada di dua belahan pemerintahan antara Pemerintah Kota Kupang dengan Pemerintah Kabupaten Kupang, dan kabupaten lain di NTT. Hari ini, kita berada dalam suatu kebersamaan, dengan tema , Dengan Semangat HUT SMANSEM yang ke-19 Kita Tingkatkan Sprotivitas, Solidaritas dan Kreativitas dalam Bingkai Kekeluargaan. Dalam membentuk seorang anak manusia, ada yang kami buat lebih, ada yang kami buat kurang. Kekurangan itu adalah kelebihan orangtua wali, dan peserta didik sekalian. Dan’ kelebihan itu adalah kekurangan dari orangtua wali, dan peserta didik sekalian. Kita saling mengisi, dan dalam proses ini ada suka, tidak suka, ada senang dan tidak senang yang menghantar kita pada peristiwa satu bulan terakhir dalam Tahun Pelajaran 2022/2023,” paparnya.
Peristiwa yang terjadi pada akhir bulan September 2022 dan pertengahan Oktober 2022 secara manusia dan hukum, kata Adel, pasti mengiyakan, tetapi dalam pembelajaran untuk membentuk seseorang bertentangan dengan pendidikan karakter.
“Kami yang ada di sini, merasa tersakiti dari sikap peserta didik yang kami bimbing dan bina ada yang kurang lebih 3 tahun, dan ada yang baru 3 bulan. Tetapi, dari sakit itu, kami merasa bahwa ada kekuatan karena masih ada 806 siswa yang kami bimbing perlu dukungan dan perlu penilaian,” tandasnya.
“Karena itu, di hari ulang tahun ke -19 ini, mengajak kita semua dan kami 74 orang dewasa yang ada di sekolah ini untuk berefleksi diri. Sebaliknya, siswa/i kami 806 orang bukan hanya berefleksi diri, tapi perlu ada perubahan karakter. Untuk perubahan karakter ini, kami titipkan lewat perwakilan orangtua yang ada, Badan Pengurus Komite SMAN 9 Kota Kupang, bantulah kami untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang karakter yang baik. Tadi, kita kurang lebih 30 menit ibadah bersama, sapaan firman Tuhan hari ini bukan sapaan biasa-biasa saja, tetapi mengajarkan kepada kita semua tentang penghormatan. Penghormatan ini, bukan segampang kita angkat tangan hormat bendera dan hormat sesama. Tetapi, penghormatan ini kembali ke hati kita, kepada siapa kita harus memberi hormat. Dan apakah hormat kita itu tulus atau tidak. Kepada siapa kita harus mendengar, apa yang diucapkan dan apa yang kita dengar itu baik atau tidak,” urainya.
Kepada 806 orang siswa/i yang ada di sekolahnya, ia minta, supaya rubahlah karaktermu untuk menjadi orang yang baik ke depan.
“Izinkan kami 74 orang dewasa ada dalam proses itu. Kalau kita berproses dengan baik, maka pada akhirnya kita akan mendapat hasil yang baik juga. 19 tahun bagi kita, bukan waktu yang gampang dalam sebuah proses. Bapa Ibu guru yang sudah 30 tahun menjadi PNS, 28 tahun, dan yang paing muda PNS-nya 2 tahun—3 tahun,”ujar Adel.
Ia juga menyebutkan, di usia ke-19 tahun ini, ada 10 orang yang menjadi kepala sekolah di SMAN 9 Kota Kupang, 3 orang sudah almarhum, dan sisa 7 orang yang masih hidup termasuk dirinya sendiri.
“Saya kira proses ini, bukan segampang yang kita omong. Dalam hubungan dengan proses ini, saya sendiri dalam jabatan Plt Kepsek SMAN 9 Kota Kupang kurang lebih 2 tahun 7 bulan, dan untuk jabatan defenitif baru 10 bulan. Setelah masa pandemi Covid-19, 2 tahun 5 bulan, kita mulai berproses kembali dan proses awal itu kita langsung dihadapkan dengan satu persoalan tentang karakter peserta didik,” ungkap dia.
Atas nama pribadi, keluarga, dan lembaga SMAN 9 Kota Kupang, ia mengucapkan Selamat Merayakan HUT Pendirian SMAN 9 Kota Kupang Ke-19, dengan Motto SMAN 9 Kota Kupang adalah “Maju Bersama Hebat Semua”.
Sementara itu, Ketua Komite SMAN 9 Kota Kupang, Petrus Lifu,SH mengaku, baru 2 bulan dipercayakan menjadi Komite SMAN 9 Kota Kupang langsung dihadapkan dengan 2 peristiwa besar yang berujung pada masalah pidana.
Kepada bapa ibu guru, ia mengimbau, untuk mendidiklah anak-anak dengan penuh cinta kasih. “Kalau mengajar dengan penuh cinta kash, maka damai itu ada diantara kita sekalian. Mudah-mudahan tidak ada lagi peristiwa penganiayaan guru lagi ke depan. Kami komite juga berkomitmen agar SMAN 9 Kota Kupang ini dicintai oleh semua orang. Jadi, ketika orang menyebut SMAN 9 Kota Kupang, semua orang tertarik dan kesannya bagus,” harap Petrus.
Seperti disaksikan media ini, acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-19 SMA Negeri 9 Kota Kupang itu ditandai dengan ibadah syukur bersama yang dipimpin Romo Yakobus Longga dan Pdt, Mera Fanggidae Leky,S.Th di halaman sekolah tersebut. Setelah ibadah bersama, dilanjutkan dengan pemberkatan semua ruangan kelas yang diberkati oleh Romo Yakobus dan ditutupi dengan ramah tamah bersama. (red)