KUPANG, NTT PEMBARUAN.id- Calon Anggota DPRD Kabupaten Kupang dari PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) I Kabupaten Kupang, Kornelis Tanggu Bore,SH melakukan kampanye tatap muka dengan ratusan massa pendukung dan simpatisan di kediamannya di Jl. Lanudal RT 013A RW.004 Dusun II Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (20/1/2024).
Kornelis Tanggu Bore,SH adalah Calon Anggota DPRD Kabupaten Kupang Periode 2024-2029 Nomor Urut 2 dari PDI Perjuangan Daerah Pemilihan I Kabupaten Kupang meliputi Kecamatan Kupang Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kecamatan Taebenu dan Kecamatan Amabi Oefeto.
Hadir juga dalam kampanye tatap muka itu, Melsy Juliana Bunga,S.Pt, Calon DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur Periode 2024-2029 Nomor Urut 4 Dapil II NTT dari PDI Perjuangan meliputi Kabupaten Kupang, Sabu Raijua dan Rote Ndao yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kupang, Desy Ballo – Foeh,SH , Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kupang dan Yopi Taebenu, Ketua PAC Desa Penfui Timur.
Dalam orasi politiknya, Kornelis Tanggu Bore,SH mengajak masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas, sehingga tidak salah menentukan pilihannya pada hari pencoblosan tanggal 14 Februari 2024 nanti.
Desa Penfui Timur, menurut Kornelis, merupakan pemilih terbesar di Kabupaten Kupang dengan jumlah pemilihnya lebih kurang 7.000 pemilih. Tapi, sangat disayangkan selama Indonesia Merdeka sampai sekarang ini belum ada satupun dari Desa Penfui Timur yang duduk di DPRD Kabupaten Kupang.
“Ini yang menantang saya, untuk kita berjuang bersama meloloskan putra/i terbaik dari Desa Penfui Timur masuk ke DPRD Kabupaten Kupang. Kenapa jalan di desa kita belum semuanya mulus, itu karena kita dari Desa Penfui Timur belum ada yang duduk di DPRD Kabupaten Kupang. Ini yang perlu kita renungkan baik-baik. Percuma itu namanya musyawarah dusun, musyawarah desa dan musyawarah kecamatan kalau tidak ada orang yang duduk di DPRD Kabupaten Kupang,” papar Kornelis.
Ia juga menyinggung program-programnya paket Ganjar Pranowo (Capres) dan Mahfud MD (Cawapres) periode 2024 – 2029 yang berpihak kepada rakyat kecil seperti KTP Sakti, dimana satu KTP untuk sejuta manfaat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, bahwa fungsi utama DPRD ada tiga, yaitu fungsi anggaran, fungsi legislasi dan fungsi pengawasan. Di dalam fungsi pengawasan, DPRD mengawasi seluruh program-program pemerintah yang tertuang dalam APBD, baik APBD II maupun APBD I.
“Ingat bapa ibu, ada tiga sumber pembiayaannya yaitu APBN, APBD I dan APBD II. Jalan-jalan di tingkat desa dibiayai oleh APBDes, jalan-jalan kabupaten dibiayai oleh APBD II, jalan –jalan provinsi dibiayai oleh APBD I dan jalan-jalan negara dibiayai oleh APBN. Kalau kita tidak punya calon dari Desa Penfui Timur yang duduk di DPRD maka harapan kita melalui Musdus, Musdes dan Muscam sia-sia. Ingat, sekarang musimnya beli suara, beli harga diri. Dia datang kasi uang dengan janji-janji manis lalu membujuk masyarakat untuk coblos dia tanggal 14 Februari 2024, itu semua omong kosong,” tegas Kornelis.
“Apa lagi menjelang hari H pencoblosan banyak “tuyul-tuyul” bergentayangan jam 04.00 dini hari. Hati-hati, “tuyul-tuyul” itu datang menggoda kita dengan uang Rp 10.000, uang Rp 50.000 dan uang Rp 100.000. Akhirnya, kita lupa dengan komitmen kita dengan baju merah untuk masuk di dalam TPS dan mendukung PDI Perjuangan termasuk Calon DPRD-nya,” tandas beliau.
Kata Kornelis, kalau bapa ibu terima silahkan, tapi satu catatan yang perlu digaris bawahi jangan pernah caci maki jika selama dia menjadi DPRD tidak pernah turun reses atau tidak pernah berkunjung ke basisnya karena dia sudah membeli suara bapa ibu.
“Bagi kami PDI Perjuangan, siap mengawal aspirasi masyarakat dan Desa Penfui Timur layak dimekar untuk menjadi dua desa nanti. Apakah Desa Kaniti/Desa Oetalu dan Desa Penfui Timur. Tujuannya kita mekar, untuk mendekatkan pelayanan dan mempercepat proses pembangunan, membuka lowongan kerja bagi bapa ibu yang mau menjadi kepala desa, Kaur, kepala dusun dan ketua RT/RW,” pungkasnya.
Kepada massa pendukung dan simpatisannya, Kornelis mengibaratkan sebuah perjuangan itu seperti mau memetik buah mangga yang manis di atas pohon.
“Kita butuh makan, tetapi karena jauh hanya air liur saja yang menetes. Karena itu, membutuhkan “kayu jolok” untuk mendapatkan buah mangga yang manis tadi,” terang dia.
Konkritnya, jelas Kornelis, ada anggaran tetapi tidak ada yang memperjuangkan anggaran itu untuk turun ke bawah.
“ Untuk itu, kita perlu ada anggota DPRD, baik di kabupaten, provinsi maupun pusat, sehingga anggaran yang ada itu bisa dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk pembangunan berupa infrastruktur jalan, air bersih, sanitasi lingkungan, pendidikan dan sebagainya,”urainya.
Kornelis juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang hadir dari Oebelo, Tanah Merah, Tuapukan, Penfui Timur, Tarus, dan Noelbaki.
“Saya hanya ttip satu, jaga hati untuk tanggal 14 Februari 2024. Libatkan Tuhan menjelang hari H pencoblosan supaya yang anda iklarkan bersama kita hari ini, Sabtu (20/1/2024) bisa kita pegang teguh sampai tanggal 14 Februari 2024,” pesan Kornelis.
Massa yang hadir hari itu, bagi dia, sangat luar biasa yang walaupun cuacanya panas, tetapi masyarakat tetap bertahan menunggu sampai malam atau sampai acara selesai.
“Kehadiran bapa mama hari ini, Sabtu (20/1/2024 sangat menentukan masa depan bangsa dan daerah melalui suaranya di TPS hanya satu menit untuk 5 tahun ke depan. Satu menit itu sangat menentukan 5 tahun ke depan nasip bangsa dan daerah kita tercinta. Jika kami didukung oleh masyarakat untuk duduk di lembaga legislatif, salah satu yang kami perjuangkan adalah merubah wajah Desa Penfui Timur. Kami akan bergandengan tangan dengan Pemerintah Desa Penfui Timur untuk merubah wajah Penfui Timur sebagai barometer wajah Kabupaten Kupang , dimana infrastrukturnya harus dibenahi, jalan –jalan harus diaspal karena Desa Penfui Timur ini berbatasan langsung dengan Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT,” tukas Kornelis.
“Komitmen kami, jika kami dipercayakan oleh masyarakat duduk di lembaga dewan nanti, akan mengkawal musyawarah dusun, musyawarah desa, musyawarah kecamatan sampai ke kabupaten. Jadi, kami tidak akan melepaskan Musdus, Musdes dan Muscam itu , terutama infrastruktur jalan, air bersih, pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” janjinya.
Pada tempat yang sama, Melsy Juliana Bunga,S.Pt, Calon DPRD Provinsi NTT Periode 2024-2029 Nomor Urut 4 dari Dapil II NTT meliputi Kabupaten Kupang, Sabu Raijua dan Rote Ndao juga mengedukasikan kepada masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas.
“Kami mengajarkan kepada masyarakat untuk bagaimana menjadi pemilih yang cerdas. Cukup sudah kita dibodoh-bodohi dengan iming-iming janji segala macam atau membayar suara dengan uang. Kalau memilih dengan iming-iming janji atau dengan membayar suara dengan uang itu, terakhir yang masyarakat rasakan nanti hanya kekecewaan saja. Karena anggota DPRD yang terpilih seperti itu kalau sudah jadi langsung hilang. Nanti mau Pemilu seperti sekarang ini baru mereka muncul lagi dengan janji –janji yang sama. Jadi, di sini, kami mengajak masyarakat kalau bisa menjadi pemilih yang cerdas. Cukup sudah kita hidup di gelap, dan marilah masuk kedalam terang supaya kita bisa merubah wajah daerah kita dari yang kurang bagus menjadi lebih baik,” pesan Melsy yang juga Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kupang itu.
Dia menyebutkan, Desa Penfui Timur pemilihnya hampir 7.000 orang dan bisa mendapat 2 kursi di DPRD Kabupaten Kupang. Tapi, sudah begini lama belum ada satupun DPRD dari Desa Penfui Timur.
“Karena itu, kami meminta komitmen dari orangtua di sini. Coba satukan hati sehingga suara sebesar ini bulat memilih salah satu putra Penfui Timur terbaik, apa lagi dari partai besar seperti kami di PDI Perjuangan ini. Kami adalah partai pemenang Pemilu dua periode di Indonesia ini. Kami berharap, materi yang disampaikan berupa pembelajaran politik kepada masyarakat kalau bisa jangan hanya konsen pada Caleg Kabupaten Kupang saja, tetapi Caleg Provinsi dan Pusat,” pintanya.
“Mudah-mudahan, apa yang sudah kami sampaikan kepada masyarakat bisa dipahami dan menjadi pemilih yang cerdas . Jika Tuhan mengizinkan kami duduk di dewan lewat suara-suara bapa mama, sehingga apa yang menjadi cita-cita kita bersama bisa terwujud,” harap Melsy.
Sementara itu, Raja Viqueque, Timor Leste, Alfonso Henriques Costa Soares Pinto Lafaek yang berdomisili di Tanah Merah, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang melihat ada keseriusan dari kedua Caleg tersebut, yakni Kornelis Tanggu Bore dan Melsy Juliana Bunga untuk berjuang bersama rakyat membawa perubahan jika mereka dipercayakan duduk di dewan nanti.
“ Saya melihat wajah Bapak Kornelis Tanggu Bore dan Ibu Melsy Juliana Bunga ada keseriusan untuk melaksanakan amanat masyarakat kepada mereka berdua. Saya sudah tua dan berpengalaman melihat orang, dan di wajah kedua caleg itu ada keseriusan untuk berjuang bersama rakyat dan mewujudkan apa yang masyarakat harapkan. Pengapdian mereka kepada masyarakat tidak perlu diragukan lagi, maka saya menjatuhkan pilihan saya kepada dua Caleg ini. Saya juga mengajak masyarakat di sekitar saya untuk memilih kedua Caleg ini. Harapan saya, bisa memanusiakan manusia yang ada di Kabupaten Kupang, dan Nusa Tenggara Timur ke depan termasuk kami warga baru yang berdomisili di Kabupaten Kupang. Memanusiakan manusia itu maknanya luas termasuk semua aspek kehidupan manusia yang perlu diperhatikan nanti. Wakil-wakil kami yang nanti duduk di parlemen, baik di kabupaten, provinsi maupun pusat harus mengapdi secara total kepada masyarakat,” pesan salah satu pejuang integrasi Timor Timur itu. (red)