KUPANG, NTT PEMBARUAN.id-Nama Uskup Agung Kupang yang baru akan diumumkan pada tanggal 9 Maret 2024.
“Hari ini, saya melakukan pemberkatan gereja terakhir karena pada tanggal 9 Maret 2024 akan diumumkan nama Uskup Agung Kupang yang baru,” demikian informasi yang disampaikan Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang saat melakukan pemberkatan Gereja Santa Maria Bertaburan Rahmat (MBR) Petuk, Kota Kupang, Minggu (25/2/2024).
Hadir saat itu, Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensi Funay bersama jajarannya, Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, S.E, M.M, Kepala Kantor Kemenag Kota Kupang, Komunitas Pikat Kota Kupang dan umat katolik se-Kapela Sta.MBR Petuk Kota Kupang.
Pemberkatan gereja itu diawali dengan pemotongan pita oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensi Funay.
Ketua Pikat Kota Kupang, Epi Seran menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang yang sudah menyerahkan tanah seluas 1.452 meter persegi untuk membangun gereja katolik di tempat itu yang ditindaklanjut dengan pengurusan sertifikat tanah dengan nomor 2464 atas nama Keuskupan Agung Kupang.
“Kami berterima kasih kepada Penjabat Wali Kota bersama jajarannya yang dengan tulus memberikan tempat ini untuk dibangun sebagai tempat ibadah bagi umat katolik. Ini sebagai wujud toleransi antar umat beragama di Kota Kupang,” ujar Epi.
Kata Epi, di sekitar lokasi gereja ada perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibangun melalui Dekrit Presiden Tahun 2010.
Awalnya, yang tinggal di tempat itu hanya 3 kepala keluarga (KK) katolik dan menggunakan rumah Ibu Maria Imaculata Amaral sebagai tempat ibadah setiap hari minggu.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Maria Imaculata Amaral yang telah menyediakan rumahnya untuk beribadah setiap minggu dan sebagai tempat kunjungan setiap ada pelayanan dari Paroki St.Yoseph Pekerja Penfui,” tuturnya.
“Kami berterima kasih kepada komunitas Pikat Kota Kupang yang didorong oleh rasa cinta dan doa dari umat, maka Pikat putuskan Kapela Sta. MBR Petuk Kota Kupang adalah kapela ke-4 yang dibangun oleh komunitas Pikat. Semoga rumah ibadah ini menjadi indah dan menjadi milik umat serta dipergunakan sebagaimana mestinya,” ungkap Epi. (red)