UPTD Museum NTT Gelar Pameran Museum Temporer Budaya Maritim

KUPANG, NTT PEMBARUAN.id – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Provinsi NTT menggelar Pameran Museum Temporer Budaya Maritim di NTT.

Pameran yang berlangsung selama 4 hari, sejak 8 – 11 November 2023 itu dipusatkan di Halaman UPTD Museum Provinsi NTT.

Kegiatan ini sudah dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Ny.Sulastri Rasyid mewakili Penjabat Gubernur NTT di Halaman UPTD Museum Provinsi NTT, Rabu (8/11/2023) malam.

Pameran ini mengusung tema, Nenek Moyangku Orang Pelaut dengan sub tema, Menjaga Tradisi Warisan Leluhur untuk Keseimbangan Hidup Manusia, Alam dan Lingkungan.

Pameran kali ini, UPTD Museum NTT mengkolaborasikan benda-benda koleksi museum dengan benda budaya yang bernuansa maritim seperti body kapal nelayan, pukat, bubukan, paledang, tempuling dan cerita-cerita sejarah budaya.

Kepala UPTD Museum Provinsi NTT sekaligus Ketua Panitia Penyelenggara Pameran, Aplinuksi Asamani dalam sambutannya mengatakan hal yang melandasi diselenggarakan kegiatan ini karena Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis, sehingga dibutuhkan suatu upaya untuk menyelamatkan, melestarikan dan menginformasikannya melalui cara dan disiplin ilmu tertentu.

“Nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam benda-benda koleksi museum dapat dipertahankan dan disebarluaskan kepada generasi berikutnya.” ujar Aplinuksi.

Museum, lanjutnya, merupakan lembaga yang melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan koleksi berupa benda bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya atau bukan cagar budaya dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat, sebagaimana yang diatur dalam pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya.

Aplinuksi mengatakan, Museum NTT telah mengumpulkan dan menyelamatkan peninggalan benda-benda budaya di masa lampau sehingga masih dapat disaksikan oleh masyarakat sekarang.

“Pameran Museum Temporer Budaya Maritim Provinsi NTT merupakan cara museum berkomunikasi dengan masyarakat kondisi-koleksi yang telah dikumpulkan dari masyarakat yang dirawat dan dikaji yang pada giliran mendapat kesempatan untuk diperlihatkan kepada masyarakat seperti yang kita laksanakan pada malam hari ini,” jelas Aplinuksi.

Ia berharap, lewat pameran ini, dapat menggugah masyarakat luas agar bangga dengan tradisi budaya melaut yang dilakukan nenek moyang sehingga nilai budaya maritim ini dapat terus tertanam dalam praktek masyarakat, khususnya di NTT.

Pada tempat yang sama, mewakili Plt. Gubernur NTT, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Sulastri Rasyid menyampaikan apresiasi kepada Museum NTT yang menggelar Pameran Museum Temporer Budaya Maritim hari ini.

“Ini merupakan angin segar bagi lembaga-lembaga museum untuk lebih terpacu dalam memposisikan perannya sebagai lembaga pewarisan nilai-nilai budaya. Dinamika masyarakat yang ada memberikan wacana baru bagi penyelenggara museum untuk merubah pandangan dari orientasi koleksi kepada orientasi masyarakat atau publik.

Gagasan ini menempatkan museum sebagai alat pendidikan dalam pelayanan pembangunan sosial bahwa museum mencapai arti sosial serta memberikan kontribusi yang konkrit pada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” urainya.

Ia mengajak masyarakat, ikut berpartisipasi dengan mengunjungi Museum sebagai pusat peradaban masyarakat NTT yang memberikan nilai budaya spiritual, ekonomi dan warisan daerah serta keberlangsungan kebudayaan.

“Sekali lagi, saya mengajak kita semua menghadap ke laut dan jangan membelakangi laut,”imbuhnya. (red)

Bagikan