LABUAN BAJO, NTTPEMBARUAN.id– Mendukung Labuan Bajo sebagai kota pariwisata super prioritas, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manggarai Barat menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Indikator Pariwisata, Senin, 26 September 2022.
Kegiatan FGD ini bertujuan untuk menyamakan persepsi satu data Indonesia dan membangun sinergi. Kurang lebih sebanyak 40 peserta yang hadir dari setiap perwakilan baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun pelaku pariwisata, Senin pagi, di ball room Hotel Loccal Collection Labuan Bajo.
“Kenapa indikator pariwisata menjadi gool kami terkait data pariwisata karena memang Labuan Bajo adalah destinasi superprioritas. Maka yang perlu kita lakukan adalah support data baru pariwisata sehingga pada saat event ini kami mengundang yang pertama adalah OPD terkait kegiatan pariwisata”ujar Ade Sandi Parwoto, Kepala BPS Mabar kepada NTT Pembaruan, Senin siang.
Dalam FGD itu, kata Ade Sandi, bisa mendiskusikan hal-hal positif yang bisa mengembangkan statistik pariwisata Labuan Bajo menjadi terupdate lebih dinamis terkait data, “Ini sangat dibutuhkan jangan sampai kita di destinasi superprioritas tapi support data pemahaman indkator pariwisata teman-teman tidak paham. Pada saat teman-teman menjadi objek penelitian maka yang kami butuhkan bukan hanya teman-teman memberikan sekedar angka tetapi angka itu bisa punya makna, sehingga teman-teman bisa membaca (melihat,red),” jelas Ade.
Lebih lanjut ia mengatakan, agar data yang diberikan dari setiap objek merupakan data yang sebenarnya, bukan data alakadarnya tapi data sebenarnya yang ada di masing-masing objeknya, tergantung surveinya apa,”tandasnya.
Berdasarkan data BPS, kata dia, sektor pariwisata di Labuan Bajo mulai mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah kunjugan di bandara maupun pelabuhan yang terus mengalami peningkatan seiring dengan melandainya pandemi covid-19.
“Harapan kami kedepan setelah ada pandemi covid-19 sudah mulai turun, bahwa semua pelaku pariwisata menggeliat. Kita melihat indikatornya tadi leng off stay juga bagus jumlah kunjungan baik bandara maupun pelabuhan juga bagus. Dari data MPD kita juga bagus artinya di Manggarai Barat khususnya di Labuan Bajo kita surplus hampir 310 % jadi orang yang datang dengan orang yang datang asal manggarai keluar itu berbanding sangat banyak. Kebanyakan orang yang datang ke Labuan Bajo kita ada hampir 300 ribu orang masuk sedangkan yang keluar hanya sekitar 72, artinya memang Labuan Bajo atau Manggarai Barat itu menjadi tujuan,” tandasnya.
Ade Sandi menambahkan, dalam pemaparan data yang disampaikan pihak BPS kepada peserta yang mengikuti FGD tersebut dapat dilihat darimana saja orang yang terbanyak datang ke Labuan Bajo.
“Kita bisa melihat tadi banyak sekali orang luar NTT khususnya Jakarta, Surabaya, Jawa Barat, yang berkunjung ke Labuan Bajo. Karena dari Jakarta, Surabaya itu ada direct flight mungkin menjadi kajian kita untuk tempat-tempat yang belum ada direct flight kita harus kembangkan. Sehingga kedepan bukan hanya jakarta atau Jawa Timur, bukan hanya dari Bali saja yang tinggi tetapi kunjungannya bisa dari Jawa Tengah atau dari Jogja,” paparnya
Dengan adanya FGD tersebut, menurut Ade Sandi, pelaku pariwisata khususnya hotel dapat melihat indikator pariwisata untuk mengetahui sejauh mana tingkat hunian dari masing-masing hotel yang ada.
“Pelaku pariwisata khususnya hotel dia akan melihat indikator pariwisata, contohnya occupancy rate (tingkat hunian kamar), pada saat occupancy rate tinggi berarti menunjukan sejauh mana tingkat huniannya. Semakin occupancy rate tinggi mendekati 100 % artinya kamar yang tersedia itu hampir semua terpakai, itu dari sisi occupancy rate atau dari sisi tingkat hunian kamarnya”jelasnya
Sementara itu, Eva General Affair yang merupakan perwakilan dari salah satu hotel di Labuan Bajo kepada NTT Pembaruan mengatakan, bahwa dengan adanya FGD tersebut pihaknya sangat mendukung karena bisa mendapatkan data yang dibutuh untuk mengetahui kunjungan wisatawan.
Tidak hanya itu, ia mengaku, melalui kegiatan tersebut dapat mengetahui peningkatan sektor pertanian, transportasi dan lain sebagainya di Manggarai Barat.
“Data ini penting sekali dan menjadi bahan evaluasi kami untuk terus meningkat pelayanan, jadi misalnya tahun ini orang yang berkunjung ke hotel kami berapa dibanding tahun lalu, misalkan kurang kan ketahuan, sehingga data ini bisa jadi bahan evaluasi, “katanya(fon)